Marry Shelley: Cinta Sejati, Lahirnya ‘Frankenstein’, dan Karya Lainnya (1)

waktu baca 2 menit
Senin, 2 Sep 2024 11:05 0 125 Patricia Pawestri

SOSOK | TD – Jika Mary Shelley masih hidup, tahun ini ia sudah berusia 227 tahun. Mary Shelley adalah penulis novel ‘Frankenstein‘, novel yang terkenal dan sangat menginspirasi, terutama, dalam sastra dan teater.

Mary lahir tahun 1797, tepatnya tanggal 30 Agustus. Ia lahir dalam keluarga yang sangat dekat dengan buku dan pengetahuan. Ayahnya, William Godwin, adalah seorang filsuf politik termashyur pada masanya dan juga seorang penerbit buku.

Sedangkan sang ibu, Mary Wollstonecraft, merupakan tokoh feminisme awal yang menerbitkan ‘A Vindication of the Rights of Woman‘, salah satu buku pondasi tentang kesetaraan gender dan hak-hak dasar perempuan yang pengaruhnya terasa hingga kini.

Sayangnya, Mary hanya dapat menikmati pelukan sang ibu hanya pada minggu pertama kehidupannya. Karena Mary Wollstonecraft menderita pendarahan dan meninggal tidak lama setelah melahirkan putri semata wayangnya tersebut.

Selanjutnya, ia dibesarkan oleh sang ayah. Nilai-nilai kebebasan dalam hidup yang dimiliki Mary merupakan kekayaan pemikiran yang berasal dari didikan sang ayah dan berbagai buku yang dibacanya, yang kemudian berkembang secara unik sesuai pribadi dan pandangan atas pengalamannya yang penuh gejolak.

Pada usia remaja saat menempuh pendidikan jauh dari rumah, Mary bertemu dengan Percy Bysshe Shelley, yang kemudian menjadi suaminya. Dari suaminya inilah, Mary menyematkan Shelley sebagai nama belakang dirinya.

Lahirnya ‘Frankenstein’

Pengaruh dari lingkaran pertemanan yang ia dapat, yakni dari Percy Bysshe Shelley, Lord Byron, John Keats dan lainnya memupuk minatnya akan keindahan alam dan juga sains.

Pesona tersebut berpadu dengan pemikiran kritis (dan juga anarkis), serta ketertarikan pada sains, membentuk gaya bercerita yang unik sekaligus menjadi terobosan pemikiran yang mengagumkan dalam novel ‘Frankenstein‘ milik Mary.

Pada masa itu, sains, terutama pengetahuan mengenai anatomi dan juga fisika tengah menjadi tren. Berbagai percobaan fisika sering diperagakan untuk umum. Dan dua tokoh ilmuwan yang menginspirasi Mary dalam menulis novel ini antara lain Luigi Galvani dan Alessandro Volta.

‘Frankenstein’ lahir dari sebuah tantangan menulis cerita hantu ketika rombongan Percy-Mary dan kawan-kawannya mengunjungi sebuah danau di Jenewa. Novel tersebut kemudian memenangkan tantangan tersebut sebagai novel terbaik.

Pada saat itu, Mary baru berusia 18 tahun. Dan karena saat itu publik masih meragukan kemampuan perempuan dalam membuat cerita yang menarik, maka Mary dan Percy memutuskan novel tersebut akan diterbitkan secara anonim. Hanya, Percy menyematkan kata pengantarnya, dari sinilah publik saat itu menyangka ‘Frankenstein, The Modern Prometheus‘, judul lengkap novel tersebut, merupakan karya Percy. (Bersambung) (Pat)

LAINNYA