Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, memberikan keterangan kepada awak media terkait kerja sama PITS dengan PT Palyja Tirta dalam pengembangan layanan air bersih. (Foto: Ist)KOTA TANGSEL | TD – Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Perseroda Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) dan PT Palyja Tirta terkait kerja sama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Kali Angke serta Sungai Cisadane tengah resmi menjalin kerja sama.
Pasalnya agenda yang semula dijadwalkan pada Senin, 15 September 2025, diganti menjadi kegiatan sosialisasi. Namun, pada hari ini Jumat 26 September 2025 tengah resmi dan dihadiri oleh Walikota Tangsel Benyamin Davnie serta jajaran.
Benyamin menjelaskan, bahwa program ini akan dijalankan bersama Perusahaan Umum Daerah (Perseroda) PITS dengan memperhitungkan berbagai aspek teknis maupun bisnis.
“Kerjasamanya silakan nanti dengan direksi Perseroda PITS, tapi konteksnya secara keseluruhan adalah pengembangan sistem pelayanan air minum untuk masyarakat Tangsel. Tentu bertahap, karena sangat tergantung kepada kapasitas intake yang akan dibangun sementara ini,” ujar Benyamin.
Benyamin menegaskan, program tersebut tidak bisa langsung menjangkau seluruh wilayah dalam waktu singkat. Menurutnya, proses pembangunan sistem air minum membutuhkan perencanaan matang, mulai dari pengambilan air sungai, pengolahan, hingga distribusi ke rumah-rumah warga.
“Ini bukan kerjasama yang mendadak kemudian bisa melayani semua. Enggak. Bertahap, sesuai dengan kebutuhan, analisa bisnis, analisa risiko, dan lain-lain,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar Perseroda PITS dapat menjalankan amanah dengan baik. Menurutnya, badan usaha milik daerah memiliki dua sisi yang harus dijalankan secara seimbang.
“BUMD itu punya sisi sosial, melaksanakan sebagian tugas pemerintahan. Tapi ada juga sisi komersial, bisnisnya. Dua-duanya saya yakin bisa dijalani oleh direksi dengan kekompakan yang baik. Kalau ada masalah, selesaikan dengan musyawarah,” tegas Benyamin.
Ia menambahkan, Pemkot Tangsel akan terus mendorong transparansi kepada masyarakat terkait perkembangan program ini.
“Insyaallah pada waktunya nanti akan dipublikasikan, karena kerjasama ini mencakup jangka waktu cukup lama. Pelayanan air bersih akan kami berikan yang terbaik sebagai bagian dari pemenuhan rencana pembangunan jangka menengah daerah,” pungkasnya.
Direktur Utama Perseroda PITS, Tb Hendra Suherman, mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menandatangani kerjasama pengembangan pelayanan air minum dengan skema bisnis jangka panjang.
Menurutnya, langkah ini menjadi salah satu tonggak sejarah dalam penyediaan layanan air perpipaan di Tangsel.
“Bentuk kerjasamanya B2B, business to business. Tenornya 30 tahun. Kami juga didampingi Kejaksaan dari awal penyusunan regulasi, evaluasi pemilihan sampai penandatanganan perjanjian kerjasama. Bahkan BPKP ikut mendampingi dalam model finansialnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebutuhan air di Tangsel masih sangat besar. Berdasarkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dalam RPJMD 2025–2039, total kebutuhan diperkirakan mencapai lebih dari 5.700 liter per detik (LPS). Namun, kerjasama yang baru dijalankan saat ini baru mampu menyediakan 990 LPS.
“Masih jauh kebutuhannya. Tahun 2028 nanti ada tambahan sekitar 650 LPS dari Karian Serpong. Lalu tahun 2031 juga diperkirakan masuk lagi 1.150 LPS dari Karian Timur lewat skema KPBU. Tapi walaupun dijumlahkan semua, termasuk layanan dari TKR, kebutuhan air Tangsel tetap belum terpenuhi, masih kurang sekitar 1.500 LPS lagi,” jelasnya.
Hendra mengakui, ketersediaan sumber air baku juga menjadi tantangan. Pasalnya, beberapa sungai besar seperti Cisadane dan Pesanggrahan sudah banyak dimanfaatkan oleh DKI Jakarta. Karena itu, Perseroda PITS juga menjajaki kerjasama dengan Pemprov DKI untuk melayani masyarakat di wilayah perbatasan.
“Pipanya memang belum sampai ke sana, sementara permintaan masyarakat terus meningkat. Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini, layanan bisa semakin meluas,” tutupnya. (Idris Ibrahim)