KOTA TANGERANG | TD — Sekitar 160 ribu dari 180 ribu data masyarakat Kota Tangerang penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah Pusat hilang.
Hal itu terjadi saat Kementerian Sosial (Kemensos) memperbarui data terpadu kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan penerima memiliki data identitas tunggal. Dampaknya ada lebih dari 21 Juta data ganda penerima bansos dihapus.
Pengamat Komunikasi Publik Mochammad Mirza menilai, pembenahan data tersebut diperlukan agar penerima bansos tepat sasaran.
Terkait hilangnya ratusan ribu data penerima bansos di Kota Tangerang, menurut Mirza menandakan dibutuhkan pembenahan data terintegrasi penerima bantuan.
“Jika tidak akan menjadi sia-sia dan masyarakat yang dirugikan,” ujar Mirza, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Ratusan Ribu Data Penerima BST Kota Tangerang Hilang
Mirza juga menilai positif upaya Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah melayangkan protes ke Kemensos perihal hilangnya ratusan ribu nama–nama penerima bantuan.
“Apa yang dilakukan oleh Pak Wali Kota Tangerang sudah tepat dengan membangun komunikasi kepada Kemensos. Upaya klarifikasi dibutuhkan agar pembenahan data Kemensos ke depan semakin baik,” kata pria yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Syekh Yusuf.
Terjadinya perbedaan data bansos, kata Mirza, dipicu sengkarut dalam pengelolaan data di Indonesia yang dulu terkesan diabaikan oleh pembuat kebijakan, sehingga berdampak terjadinya perbedaan data pada pemerintah pusat dan daerah.
Sehingga, saat ini perbaikan perlu dilakukan mulai dari pengumpulan, penyajian, hingga pembaruan data secara terintegrasi dan actual.
“Saya melihat baik dari Pemkot Tangerang dan Kemensos ada upaya ke sana, melakukan pembenahan data sesuai prosedur yang sudah ditetapkan, tinggal konsisten saja,” pungkasnya. (Ril/Red/Rom)