5 Hal yang Membuat Minat Menaklukkan Jaya Wijaya Kandas

waktu baca 3 minutes
Kamis, 18 Jul 2024 15:03 0 Patricia Pawestri

WISATA | TD – Gunung Jaya Wijaya mempunyai pesona alam yang sangat memikat. Namun, dibalik keindahannya yang luar biasa, ternyata hanya sedikit saja pendaki profesional yang bersedia melakukan perjalanan penjelajahan.

Medan Gunung Jaya Wijaya tergolong mempunyai tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Penyebabnya adalah sebagian besar medan yang berada di gunung terjal, berbatu-batu dan curam, serta lapisan es yang mungkin longsor sekaligus menyebabkan bebatuan dapat terlepas menimpa pendaki kapan saja.

Selain medan yang sangat ekstrem, beberapa hal lainnya yang turut mengurangi minat para pendaki untuk berkunjung adalah:

1. Tidak terdapat referensi yang cukup tentang rute-rute yang harus dilewati.

Meskipun sangat terkenal, informasi tentang rute pendakian Pegunungan Jaya Wijaya sangatlah sedikit.

Padahal, referensi yang cukup dan akurat tentu sangat penting untuk membuat perencanaan pendakian. Perencanaan ini penting untuk menjamin keamananan an keselamatan pendaki

2. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki sangatlah lama.

Pendakian dengan helikopter tentu dapat mempersingkat waktu. Pendaki yang memanfaatkan rute ini dapat dengan cepat dan mudah sampai ke ketinggian 4200 m dpl di mana terdapat danau-danau puncak yang sangat indah. Di tempat ini, pendaki rute helikopter dapat langsung melaksanakan program aklimatisasi untuk menyesuaikan daya tahan tubuh terhadap lingkungan gunung yang ekstrem.

Namun, rute darat memakan waktu cukup lama. Pendaki membutuhkan waktu 3 minggu hingga 1 bulan untuk menyelesaikan misi hingga puncak.

3. Biaya yang sangat tinggi.

Biaya untuk mendaki Pegunungan Jaya Wijaya tidak bisa dibilang murah. Untuk menyewa helikopter saja, pendaki harus merogoh saku cukup dalam sampai ratusan juta rupiah.

Untuk rute darat, biaya menjadi sangat tinggi karena membutuhkan sediaan logistik yang cukup banyak guna mempertahankan hidup selama satu bulan.

Untuk membawa semua kebutuhan tersebut pun pendaki perlu untuk menyewa setidaknya 20 porter, sehingga biaya bertambah mahal.

Total biaya pendakian rute darat ini bisa mencapai 50 hingga 100 juta, belum termasuk biaya pesawat sampai ke Papua dan biaya peralatan.

Peralatan mendaki untuk menjelajah pegunungan Jaya Wijaya terbilang mahal karena harus sangat berkualitas karena tantangan medan yang sukar. Misalnya sepatu yang dilengkapi pencengkeram es berbahan besi, jaket dan celana penahan dingin yang tebal tetapi ringan. Peralatan berkualitas ini bahkan dapat mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.

4. Membutuhkan izin keamananan dari banyak pihak.

Selain izin keamanan dari kepala daerah, pendaki juga harus mendapatkan izin dari kepolisian RI setempat, pimpinan daerah, dari PT Freeport, dan lain-lainnya.

Pengurusan izin yang sangat banyak tentu akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

5. Seringnya terjadi konflik

Rute darat yang melalui wilayah dari berbagai suku pedalaman Papua menyebabkan sering terjadi hal yang tak terduga. Konflik antar suku, dan serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadikan kekhawatiran karena ancaman keamanan.

Suku-suku yang sering berkonflik pun sering menutup jalan, sehingga mempersulit pendaki meneruskan perjalanan.

Untuk melakukan perjalanan melalui wilayah suku pun perlu memerlukan izin dari kepala suku yang bersangkutan. Tak jarang pendaki pun harus membawakan hadiah atau sumbangan yang diminta secara khusus oleh suku tersebut. Hal ini tentu akan memperbesar pula biaya pendakian dan semakin menandaskan minat untuk mendaki.

Demikian 5 hal yang membuat minat menaklukkan Jaya Wijaya kandas. (Pat)

 

LAINNYA