TANGERANG I TD —Menjamurnya pembudidaya ikan cupang tak terlepas dari mudahnya membudidayakan ikan yang terkenal dengan keindahan warnanya ini. Tak salah jika ikan cupang ini menjadi peluang usaha rumahan yang menjanjikan karena keuntungannya yang menggiurkan.
Bahkan di Kota Tangerang terdapat 1 wilayah yang disebut Kampung Cupang. Wilayah tersebut berada di Kecamatan Karang Tengah. Tepatnya di Kampung Karang Tengah RW 05, Kelurahan Karang Tengah.
Wilayah tersebut terkenal dengan sebutan kampung cupang, karena hampir sebagian besar masyarakatnya merupakan pembudidaya ikan cupang. Bila berkunjung ke kampung ini nampak masyarakatnya sudah ahli dalam menangani ikan cupang.
Menurut Sekretaris Beta Karang Tengah, Matroji budidaya ikan cupang tidaklah susah. Dia mengatakan hal pertama dalam budidaya ikan cupang yakni modal. Namun, tak perlu khawatir, modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar.
“Modal bervariasi. Ada yang Rp10 juta, Rp5 juta bahkan cuma Rp300 ribu juga ada. Tergantung dari keseriusannya dan banyaknya kolam. Kalau yang Rl300 ribu itu merintis dari awal dari kecil sampelai besar,” katanya kepada TangerangDaily, Selasa (2/2/2020).
Alat-alat yang dibutuhkan yakni bak atau kolam untuk tempat pemijahan. Kemudian, siapkan indukan. Ikan cupang memiliki beragam jenis. Sebelum mengembagbiakan, pembudidaya harus mengetahui induk jantan dan betina yang sudah siap dikawinkan.
Ada beberapa perbedaan antara cupang jantan dan betina. Cupang jantan memiliki postur badan yang ramping dan panjang serta gerakan lincah. Sementara cupang betina memiliki postur badan yang lebih bulat dan gerakannya lebih lambat.
“Di sini kita bisa kawinkan berbagai jenis cupang untuk menghasilkan kualitas cupang yang bagus,” kata Matroji.
Setelah itu, ikan cupang betina dan jantan dijadikan satu dalam wadah air atau kolam bersih. Diamkan keduanya selama satu hari. Biasanya, ikan cupang akan bertelur dua sampai tiga hari. Kemudian disiapkan wadah untuk telurnya.
Setelah tiga hari telur cupang akan menetas, mereka tidak perlu diberi makan. Berilah kutu air dengan jumlah yang sedikit agar tidak terlalu banyak dan membuat kotor air dalam wadah.
“Angkat ikan cupang jantan setelah dua minggu sejak telur menetas. Pindahkan anak ikan cupang kentempat yang lebih luas dan berikan kutu air atau larva nyamuk. Terus pilih ikan sesuai jenis kelaminnya setelah satu bulan,” ujar Matroji.
Matroji mengatakan ikan yang sudah siap dijual berusia dua bulan. Harganya pun bervariatif mulai Rp5 hingga Rp50 ribu. Tergantung jenisnya.
“Setelah berusia dua bulan ikan dipisah ke dalam wadah satu per satu. Bisa ditoples,” ujarnya.
Namun demikian ada beberapa kendala saat budidaya ikan cupang, salah satunya penyakit. Biasanya, ikan cupang memiliki penyakit kutu dan parasit. Namun untuk mengantisipasi itu, pembudidaya bisa menggunakan obat biru atau daun ketapang.
“Biasanya ikan sakit karena kualitas air yang jelek, stres yang kemudian terjangkit parasit,” katanya.
Kemudian, soal musim. Ada satu musim di mana ikan cupang rentan mati, yakni pancaroba. Di musim penghujan ini, kata Matroji, menjadi petaka bagi peternak ikan cupang.
“Sudah 5 bulanan ini banyak ikan cupang yang mati karena musim pancaroba ini. Ini petaka bagi peternak. Karena musim ini mempengaruhi PH (indikator tingkat asam atau basa pada air). Suhu udara juga merusak kualitas air,” katanya.
Soal pakan ikan cupang tak perlu khawatir. Ada beberapa jenis pakan cupang yakni cacing sutra, kutu air laut, jentik nyamuk dan kutu air biasa.
“Biasanya kami kasih cacing sutra setiap hari. Ikan cupang itu makan setiap 4 jam sekali. Jadi budidaya ini lebih mudah dari pada ikan lainnya,” jelas Matroji.
Usia ikan cupang berkisar 2 hingga 3 tahun. Tergantung bagaimana keseriusan dalam merawatnya. “Kalau benar ya dia bisa sampai 3 tahun. Dijaga makannya , kualitas air dan obatnya,” imbuh Matroji.
Dalam membudidaya ikan cupang dibutuhkan keseriusan. Namun, bisnis tetaplah bisnis. Terkadang naik dan turun. Diakui Matroji, tahun ini menjadi berkah bagi pembudidaya ikan cupang untuk memanen uang. Namun tidak tahu dikemudian hari.
“Tapi kami tetap akan konsisten di bisnis ini. Bisa dikatakan ini musimnya punya peternak ikan cupang karena pamornya lagi naik banyak yang cari,” katanya. (Eko Setiawan/Rom/Atm)