Keruntuhan Gondolin, Kisah Tuor dan Earendel dalam Legendarium Tolkien

waktu baca 3 menit
Selasa, 14 Mei 2024 20:50 0 47 Patricia Pawestri

SASTRA | TD – “Keruntuhan Gondolin”, atau “The Fall of Gondolin“, adalah salah satu judul dari karya-karya JRR Tolkien yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Buku ini dialihbahasakan oleh Poppy D Chusfani dan diterbitkan oleh Kompas Gramedia.

“Keruntuhan Gondolin” disusun oleh Christopher Tolkien, putra dari JRR Tolkien. Dalam buku ini, Christopher tidak hanya menampilkan teks dari “Keruntuhan Gondolin” yang ditulis oleh ayahnya, tetapi juga menyertakan berbagai ulasan bagaimana profesor bahasa anglo-saxon tersebut berproses dalam menulis dan merevisi legenda ciptaannya hingga pada tahap akhir.

Christopher juga menuliskan bagaimana “Keruntuhan Gondolin” berkaitan dengan buku-buku lainnya dalam konstelasi legendarium Tolkien.

Dalam kisahnya, “Keruntuhan Gondolin” menceritakan perjalanan Tuor, putra dari Huor. Huor merupakan salah satu putra Hurin yang meninggal dalam perang dan dikisahkan dalam buku novel JRR Tolkien lainnya, “Putra-Putri Hurin” atau The Children of Hurin.

Tuor diceritakan mengalami perjalanan panjang untuk menemukan apa yang telah diusahakan oleh ayahnya, yaitu menemukan Gondolin, sebuah kota rahasia yang jauh dari jangkauan Morgoth Sang Penguasa Kegelapan.

Dalam perjalanannya yang panjang tersebut, Tuor seringkali ditampilkan memainkan harpa dengan lagu-lagu yang berasal dari bangsa Elves, yang merupakan asal dari orang tua asuhnya.

Keberadaan Tuor dalam perjalanannya menyentuh hati Ulmo, yang merupakan seorang dewa, atau disebut sebagai Valar, yang menguasai seluruh perairan di Arda dan Middle Earth.

Ulmo mengetahui takdir Tuor yang lebih besar dari sekedar menemukan kota Gondolin dan tinggal hingga berkeluarga di sana. Dan ia selalu membimbing Tuor melalui bisikan-bisikan yang tercipta dalam gemericik air dan melindunginya.

Kejatuhan Gondolin bermula sejak Morgoth mengetahui bahwa Tuor mengembara di tanah yang dikuasainya. Ia dan pasukannya pun perlahan mengetahui jalan rahasia menuju Gondolin. Perang besar pun tak terelakkan dan Gondolin hancur. Rakyatnya yang selamat meninggalkannya, tetapi menjumpai takdir yang tak kalah buruk ketika sampai ke kota lain oleh sesama bangsa Elf.

Takdir Tuor yang terbesar sebenarnya adalah memperanakkan Earendel. Earendel dikenal sebagai yang ditakdirkan untuk memiliki batu Silmaril yang dahulu pernah direbut oleh Morgoth. Dengan memiliki Silmaril di dahinya, Earendel kemudian pergi ke Valinor, negeri para Valar. Di sana, ia dikenal sebagai sosok yang paling kuat yang berasal dari Middle Earth.

Tugas mulia dan abadi kemudian jatuh kepada Earendel. Ia tidak diperkenankan kembali ke dunia manusia. Earendel kemudian tinggal selamanya di Valinor dan di kegelapan jauh di atasnya. Ia kerap tampak bersinar-sinar bagai bintang paling terang di langit gelap karena keberadaan Silmaril di dahinya. Earendel kemudian menjadi penyambung lidah dari kesengsaraan yang selalu diderita manusia dan elves agar para dewa memberikan pertolongan dan pengampunan. (Pat)

 

Unggulan

LAINNYA