RI Menempati Urutan Pertama Dalam Konsumsi Mikroplastik, Ini 5 Penyebabnya!

waktu baca 3 menit
Sabtu, 21 Sep 2024 21:58 0 180 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Indonesia menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dalam mengonsumsi mikroplastik.

Hal ini diungkap oleh seorang peneliti dari Cornell University, bahwa negara-negara yang ada di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina menjadi pengonsumsi mikroplastik terbanyak dibandingkan 109 negara lainnya.

Mirisnya, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal buruk tersebut. Sedangkan peringkat kedua dipegang oleh Malaysia, lalu disusul oleh Filipina di peringkat ketiga.

Menurut studi dalam publikasi jurnal Environmental Science and Technology, Indonesia mengonsumsi sebanyak 15 gram mikroplastik dalam perbulannya, dan hal ini di pastikan dapat mengancam kesehatan warga Indonesia.

Sementara, mikroplastik sendiri merupakan partikel plastik yang memiliki ukuran kurang dari 5 milimeter. Partikel ini berbahaya bagi tubuh jika terus menerus tertelan atau termakan oleh manusia. Mikroplastik memiliki 2 tipe, yaitu mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder.

Mikroplastik primer adalah mikroplastik yang diproduksi dengan sengaja dan dalam bentuk kecil (mikro). Sedangkan mikroplastik sekunder adalah mikroplastik yang merupakan hasil dari degradasi plastik berukuran besar yang berceceran di sekitar dengan bentuk yang berubah atau tidak seperti semula.

Mikroplastik dapat menyebabkan banyak gangguan pada kesehatan, seperti terganggunya proses metabolisme tubuh, berpotensi meningkatkan sel kanker, dan dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan reproduksi serta karsinogenik.

Lalu, barang apa saja yang harus dihindari untuk mengurangi paparan mikroplastik? Berikut ini sudah dirangkum 4 barang yang mengandung mikroplastik tinggi, sehingga sebaiknya kamu menghindari penggunaan barang tersebut.

1. Kantung teh celup.

Pada tahun 2023 lalu, seorang peneliti dari Dow University of Health Sciences mengungkap kan, bahwa air panas yang digunakan untuk menyeduh teh mampu melepaskan jutaan mikroplastik yang terdapat pada kantung teh.

Kantung teh tersebut mengandung banyak zat berbahaya, seperti senyawa fluor, merkuri, arsenik, dan sebagainya. Pada penelitian ini juga terungkap, bahwa pada cangkir teh terdapat kandungan nanoplastik sebanyak 3,1 Miliar yang berasal dari kantung teh tersebut.

2. Produk untuk perawatan tubuh dan kecantikan.

Pada beberapa produk untuk perawatan tubuh, seperti lulur, sabun mandi, pasta gigi, dan sabun cuci muka, terdapat partikel kecil bernama microbeads atau yang lebih dikenal sebagai butiran scrub.

Butiran-butiran kasar tersebut sangat bermanfaat untuk tubuh, karena dapat mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit terasa lebih halus. Sayangnya, scrub atau microbeads yang terdapat pada produk perawatan terbuat dari mikroplastik, yang lama kelamaan akan mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan.

3. Kain atau pakaian.

Saat ini banyak pakaian yang terbuat dari bahan sintetis. Karena selain biaya produksinya yang lebih murah, bahan sintetis juga memiliki tekstur dan tampilan yang lebih lembut, halus, dan ringan.

Namun, sangat disayangkan, di balik teksturnya yang halus dan lembut, terdapat jejak berupa serat plastik yang ikut larut bersama air ketika dicuci.

Sebuah penelitian di University Plymouth menyebutkan terdapat 700 ribu partikel serat plastik dalam satu kali pencucian baju berbahan serat sintetis.

Serat plastik ini tidak dapat terproses dengan baik pada pengolahan saluran limbah, sehingga dapat mencemari lingkungan, karena serat plastik ini akan ikut terbuang ke perairan.

4. Talenan plastik.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Chemical Society mengungkapkan, bahwa talenan plastik dapat menyebabkan manusia terpapar mikroplastik sebanyak 79,4 juta mikroplastik sejenis polimer di setiap tahunnya.

Hal ini cukup berbahaya untuk tubuh, karena talenan plastik dapat memindahkan zat mikroplastik ke dalam bahan makanan yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia.

Kamu bisa mengganti talenan plastik di rumahmu dengan talenan berbahan kaca anti pecah yang mudah untuk dibersihkan, dan biasanya bebas dari mikroplastik.

Demikian beberapa benda atau barang yang harus dihindari agar tidak terpapar mikroplastik. Jangan lupa untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik, dan pilihlah produk atau barang yang kemasannya mudah untuk didaur ulang.

(Penulis: Nazwa/Editor: Patricia)

LAINNYA