PERTANIAN | TD – Jakaba, atau singkatan dari Jamur Keberuntungan Abadi, merupakan bahan organik penyubur tanaman yang sempat membuat kalangan petani tercengang akan khasiatnya dan beramai-ramai mencoba menumbuhkannya sendiri.
Jamur yang merupakan bahan Pupuk Organik Cair (POC) ini memang mudah dibuat dan biayanya pun murah. Cukup dengan menggunakan air cucian beras dan dedak, petani maupun hobiis tanaman dapat memanen jamur potensial ini setelah 30 hari.
Setelah dipanen, larutan jakaba dapat diaplikasikan dengan sedikit perlakuan, dan jamurnya dikeringanginkan untuk kemudian disimpan atau digunakan untuk memfermentasi larutan yang baru.
Berikut adalah cara membuat jakaba yang sangat mudah:
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
Alat yang perlu disiapkan yaitu botol kapasitas 600 ml, karet gelang/tali rafia, alat tulis, kain bersih untuk penutup botol, ember, baskom, dan corong.
Sedangkan bahan-bahannya yaitu beras sebanyak 5 kilogram dan air bersih.
Air cucian beras diperoleh dengan mencuci 5 kilogram beras dengan air sebanyak 3 kali. Air cucian tersebut kemudian ditampung dalam ember sebagai bahan utama.
2. Pencampuran bahan.
Tuangkan 500 ml air cucian beras ke dalam botol.
Setelah itu, tutup mulut botol menggunakan kain bersih hingga rapat dengan diikat.
3. Proses fermentasi.
Diamkan botol dalam tempat gelap selama 30 hari. Kemudian tengok apakah sudah muncul bintik-bintik kemerahan, hijau, hitam, atau ungu. Bila belum, berarti proses fermentasi jakaba gagal.
Untuk mendapatkan jakaba, proses harus diulang kembali. Untuk mempermudah, starter atau bibit jakaba dapat diberikan agar lebih menjamin keberhasilan pertumbuhan jamur ajaib ini.
Pemberian starter juga dapat mempercepat proses fermentasi. Pada Jurnal Bioeksperimen, penggunaan starter akan mempercepat hasil, sehingga pada hari ke-14 bibit jakaba sudah muncul.
Sedangkan Tanipedia mencatat penggunaan bibit ini dapat terlihat hasilnya setelah 7 hari pemeraman.
Beberapa pengembang jakaba mengombinasikan bahan pembuatan jakaba dengan bahan lainnya. Misalnya dengan mencampurkan nasi basi atau limbah dapur seperti sayuran pada air cucian beras. Ini berguna untuk menghasilkan bakteri baik yang lebih kompleks.
Dalam Jurnal Bioeksperimen, penambahan dedak padi halus yang dilarutkan dalam air cucian beras dapat membuat jakaba efektif untuk mematikan ulat-ulat yang menyerang tanaman sawi budidaya.
Jamur jakaba dikeluarkan dari botol, dan dikeringanginkan untuk disimpan. Sedangkan larutannya dapat disemprotkan atau dikocorkan ke seluruh tubuh tanaman.
Bila akan disemprotkan, maka larutan jakaba diencerkan dengan perbandingan 15 ml per 1 liter air. Sedangkan untuk kocor, sebanyak 25 ml per liter air.
Pemberian larutan terkonsentrasi tersebut dilakukan seminggu sekali.
Manfaat Jakaba
Larutan jakaba sangat efektif untuk mengatasi kerdil pada tanaman. Juga berguna menanggulangi serangan ulat, seperti pada pada budidaya sawi. Dan serangan jamur pada penyakit layu fusarium, seperti pada tanaman tembakau.
Penggunaan jamur bukan patogen ini juga membantu pertumbuhan tanaman jagung, kedelai, padi, dan berbagai macam tanaman hias.
(Pat)