KOTA TANGERANG | TD — Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto mengkritik penanganan banjir di Kota Tangerang. Ia mengatakan, relokasi salah satu solusi.
Turidi menegaskan, solusi tersebut bisa dilakukan jika pemimpin Kota Tangerang saat ini memiliki keberanian mengambil kebijakan.
“Toh ketika dianggarkan untuk bantuan sosialnya, itu enggak ada gunanya juga, karena orang bukan butuh kompres ketika panas, butuh obat untuk penurun panas. Kalau sekedar kompres hari itu dia terasa rendah tapi seketika kompres itu dibuang jadi panas lagi,” kata Turidi usai Rapat Paripurna HUT Kota Tangerang ke-28 di Gedung DPRD Kota Tangerang, Minggu (28/1/2021).
“Dan anggaran tahunan, rutinitas jadi masuk disitu, jadi komoditas politik, pencitraan dan lainnya,” tambah Turidi.
Seperti di Perumahan Pondok Bahar yang selalu menjadi langganan banjir. Menurut Politisi Partai Gerindra ini, upaya apapun akan percuma lantaran ia menyebut air yang tinggi dari kali Angke.
“Pemindahan atau relokasi itu yang salah satu solusi. Pemerintah hadir untuk membantu masyarakat,” tegas Turidi.
Dia berharap, Pemkot Tangerang tidak lagi memhamburkan anggaran untuk hal yang sama. Anggaran yang dikeluarkan harus menjadi solusi untuk segala persoalan.
“Kami berharap tidak ada lagi penghamburan anggaran untuk hal yang sama, rutinitas. Mungkin kita harus mengintegrasikan yang lebih besar, tapi kita menuainya di akhir,” pungkasnya.
Hal senada diutarakan aktivis Saipul Basri, ia mengatakan di Kota Tangerang ini masih banyak kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
“Kami melakukan aksi mencukur rambut acak kepada kawan-kawan aktivis, untuk menunjukan bahwa di Kota Tangerang ini masih banyak kebijakan yang acak-acakan, tak tertata,” ujar Marcel sapaan akrabnya, setelah melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, menjelang Rapat Paripurna DPRD dalam rangka peringatan Ulang Tahun Ke-28 Kota Tangerang, (28/02/2021).
Dia juga berharap, agar Pemerintah Kota Tangerang bertanggung jawab atas permasalahan-permasalahan yang terjadi.
“Pendidikan kesehatan masih jauh dari harapan masyarakat. Kota Tangerang dalam usia Ke-28 ini semoga berpihak kepada masyarakat tidak hanya kepada para pejabatnya saja,” (Eko Setiawan/Rom)