Diet dengan Vitamin D Menjadi Lebih Efektif, Mitos atau Fakta?

waktu baca 5 minutes
Selasa, 15 Apr 2025 10:04 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Dalam dunia kesehatan, banyak orang yang mencari cara untuk meningkatkan efek dari program diet yang mereka jalani. Salah satu topik yang sering menjadi perbincangan adalah apakah Vitamin D memiliki peran penting dalam membantu proses penurunan berat badan. Sebagian orang berpendapat bahwa Vitamin D memang dapat meningkatkan fungsi metabolisme. Sementara, yang lain meragukan klaim ini sehingga menganggapnya sebagai mitos belaka.

Karenanya, penting untuk mengetahui kebenaran apakah vitamin yang satu ini benar-benar mendukung  pengendalian berat badan. Dan, melalui artikel ini, penulis menyajikan pembahasannya.

Apa Itu Vitamin D dan Mengapa Penting?

Vitamin D adalah nutrisi penting yang larut dalam lemak dan dapat diperoleh dari makanan, suplemen, serta paparan sinar matahari. Fungsinya yang paling dikenal adalah membantu penyerapan kalsium, menjaga kesehatan tulang, dan memelihara sistem kekebalan tubuh. Namun, keberadaan vitamin ini dalam tubuh juga berpengaruh pada berbagai proses biologis lainnya.

Para pakar kesehatan telah membuktikan bahwa vitamin D dapat memberikan pengaruh positif dalam pengaturan kadar insulin dalam tubuh. Pengaturan inilah menjadi salah satu kunci dalam metabolisme glukosa dalam tubuh manusia. Dan, bila metabolisme glukosa berjalan lancar, maka akan menyediakan cukup banyak energi untuk seseorang melakukan kegiatan sehari-hari.

Pada individu dengan kadar Vitamin D yang rendah, sering kali ditemukan gangguan dalam metabolisme lemak. Hal ini tentu dapat menghambat proses penurunan berat badan. Selain itu, Vitamin D juga memiliki peran dalam pengaturan suasana hati dan pencegahan depresi. Dua faktor ini pun dapat mempengaruhi keberhasilan diet.

Kesimpulannya, Vitamin D bukanlah “rahasia” penurunan berat badan. Namun, keberadaannya sangat penting untuk mendukung proses ini. Sehingga sangat relevan untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan Vitamin D yang cukup.

Hubungan antara Vitamin D dan Berat Badan

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara kadar Vitamin D dan berat badan seseorang. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan di sejumlah populasi, terungkap bahwa individu dengan obesitas cenderung memiliki kadar Vitamin D yang lebih rendah daripada mereka yang memiliki berat badan ideal.

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh dua alasan. Pertama, terlalu banyaknya lemak tubuh dapat menghalangi terurainya vitamin D. Hal ini akan mengakibatkan terhambatnya upaya tubuh untuk memanfaatkan zat gizi tersebut . Kedua, pola makan yang buruk pada orang yang kelebihan berat badan biasanya juga buruk dalam hal kecukupan nutrisi, termasuk Vitamin D.

Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami penurunan berat badan, kadar Vitamin D dalam darah mereka meningkat. Ini menunjukkan bahwa penurunan berat badan tidak hanya berhubungan dengan pengaturan kalori, tetapi juga dengan peningkatan status nutrisi.

Namun, meskipun ada beberapa bukti yang menghubungkan kadar Vitamin D dengan berat badan, hasil pada setiap orang tetap bervariasi. Ini pun masih memerlukan pembuktian lebih lanjut. Jadi, walaupun ada indikasi yang berhubungan, masih terlalu dini untuk menyebutkan bahwa Vitamin D adalah solusi langsung untuk menurunkan berat badan.

Vitamin D dan Metabolisme

Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut adalah bagaimana Vitamin D mempengaruhi metabolisme dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa Vitamin D dapat mempengaruhi gen yang terlibat dalam proses metabolisme. Termasuk metabolisme lemak dan glukosa. Ia juga berperan sebagai antiinflamasi, sehingga peradangan yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan. Dan, hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat memperlambat metabolisme dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

Ketika metabolisme berfungsi dengan baik, maka tubuh lebih efisien dalam membakar kalori. Ini membuatnya lebih mudah untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa suplemen Vitamin D dapat meningkatkan kadar leptin, hormon yang mengatur rasa lapar, dan keseimbangan energi.

Meskipun ada hubungan yang tampak positif, efek ini tidak bersifat universal dan dapat berbeda antar individu. Oleh karena itu, siapapun perlu untuk memperhitungkan seluruh nutrisi yang perlu untuk kesehatan tubuhnya. Bukan hanya fokus pada satu vitamin atau mineral.

Sumber Vitamin D yang Baik

Untuk memastikan asupan Vitamin D yang mencukupi, penting untuk memahami sumber-sumber yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Ada 3 sumber vitamin D yang perlu Anda ketahui. Yaitu melalui paparan sinar matahari, menyantap makanan yang mengandung Vitamin D, dan mengonsumsi suplemen. Beberapa makanan yang kaya akan Vitamin D biasanya berupa ikan-ikanan seperti,  salmon dan tuna, minyak hati ikan kod, kuning telur, serta produk susu yang kaya akan Vitamin D.

Namun, bagi mereka yang sulit mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup, terutama di daerah dengan iklim berawan. Atau, bagi mereka yang memiliki gaya hidup yang tidak banyak berada terkena banyak sinar matahari, meminum kapsul vitamin D merupakan pilihan yang bisa berlaku.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai mengonsumsi suplemen vitamin D. Karena kelebihan Vitamin D juga dapat menyebabkan efek samping negatif. Dosis yang tepat akan tergantung pada usia, dan seberapa banyak seseorang tersebut terkena paparan sinar matahari, serta tingkat kebutuhan tubuh masing-masing individu.

Dengan memastikan asupan Vitamin D yang tepat, bisa menjadikan hal ini sebagai langkah positif dalam mendukung program diet, meskipun itu bukan satu-satunya solusi.

Kesimpulan

Itu dia penjelasan mengenai mitos atau fakta terkait Vitamin D yang diklaim dapat membantu proses diet. Vitamin D berkontribusi terhadap metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan, yang dapat mendukung proses penurunan berat badan jika berpadu dengan pola makan dan gaya hidup sehat. Menjaga kadar Vitamin D yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh, tetapi tidak dapat dianggap sebagai solusi ajaib untuk masalah berat badan. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dan seimbang dalam manajemen berat badan tetap menjadi kunci dalam diet yang efektif. (Nazwa/Pat)

LAINNYA