1,7 Juta Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Ludes Terjual

waktu baca 2 minutes
Sabtu, 8 Mar 2025 16:57 0 Redaksi

JAKARTA | TD — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengumumkan bahwa sebanyak 1,7 juta tiket untuk perjalanan mudik Lebaran 2025 telah terjual dari total 4,5 juta kursi yang tersedia.

VP Public Relation KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa data ini diperoleh hingga 7 Maret 2025 pukul 07.00 WIB. Dia menambahkan bahwa penjualan tiket terus mengalami peningkatan seiring dengan pembukaan pemesanan.

Data terbaru per 7 Maret pukul 7 pagi menunjukkan bahwa dari total 4,5 juta tiket yang disediakan, lebih dari 1,7 juta tiket telah terjual. Kami optimis penjualan akan terus bertambah sepanjang hari ini,” ungkap Anne di KAI Jakarta Railway Center, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret.

Anne merinci bahwa dari total tiket yang terjual, 1.685.183 tiket berasal dari kereta jarak jauh, sedangkan 25.275 tiket berasal dari kereta lokal. Dengan demikian, total tiket yang terjual mencapai 1.710.458.

Dia juga menjelaskan bahwa rendahnya penjualan tiket kereta lokal disebabkan oleh kebijakan penjualan yang berbeda. “Tiket kereta lokal baru dapat dibeli H-30, dan beberapa bahkan baru tersedia H-7 sebelum keberangkatan. Jadi, hingga saat ini, total tiket yang terjual adalah 1,7 juta,” jelasnya.

KAI Tidak Menurunkan Harga Tiket PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan klarifikasi mengenai tarif tiket kereta api yang tidak mengalami penurunan harga, berbeda dengan tiket pesawat pada musim puncak mudik dan balik Lebaran 2025.

EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menyatakan bahwa KAI tidak pernah menaikkan tarif kereta api saat puncak trafik mudik dan balik Lebaran.

“Jika ditanya mengapa tiket kereta api tidak diturunkan, jawabannya adalah karena kami juga tidak menaikkan tarifnya,” kata Raden saat ditemui di KAI Jakarta Railway Center, Gambir, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret.

Lebih lanjut, Raden menjelaskan bahwa KAI menawarkan lebih banyak pilihan kelas ekonomi, baik dalam layanan public service obligation (PSO) maupun layanan komersial, sehingga tarif kereta api tetap dianggap terjangkau.

“Jika kita lihat, hampir 60 persen dari kelas yang kami tawarkan adalah kelas ekonomi, meskipun ada juga segmen komersial dan PSO. Oleh karena itu, perubahan tarif di segmen ini tidak akan signifikan dibandingkan dengan akhir pekan biasa,” tambahnya. (*)

LAINNYA