Tiga Bulan Terkepung Banjir, Ini Alasan Warga Kampung Gaga Teluknaga Bertahan

waktu baca 2 menit
Kamis, 17 Feb 2022 18:15 0 127 Redaksi TD

KABUPATEN TANGERANG | TD — Sekitar 200 kepala keluarga di kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga memilih bertahan di rumah mereka, meski pemukiman itu terendam banjir sejak tiga bulan terakhir ini.

Alasan mereka memilih tidak mengungsi beragam. “Karena gak ada tempat mengungsi,” kata Satah,75 tahun, warga kampung Gaga Kulon, saat ditemui di rumahnya Kamis 17 Februari 2022.

Selain itu, kata Satah, ia tinggal bersama enam anaknya jika mengungsi akan lebih repot lagi. Rumah Satah terendam banjir setinggi betis, mereka menggunakan balai bambu untuk duduk dan tidur. “Kalau beraktifitas yah terpaksa selalu injak air, “ujarnya.

Alhasil sela jari mereka penuh kutu air dan kulit mereka gatal-gatal. Sebab, air yang menggenang sangat kotor dan bau.

Baharudin, 25 tahun warga lainnya mengaku tidak mengungsi karena ibunya yang sudah tua tidak mau meninggalkan rumah. “Ibu maunya tinggal di rumah saja,” ujarnya.

Banjir di kampung Gaga sudah terjadi sejak Desember 2021 lalu.

Menurut Asep Suryadi, warga lainnya banjir selama tiga bulan terjadi di kampung itu sejak pengembang Agung Sedayu menguruk area sawah dan empang dekat mereka tinggal. Pengembang raksasa itu kini sedang membangun kawasan hunian PIK 2 di sana. “Dulu di sini tidak pernah banjir, tapi sejak pengembang membangun di sini banjir dan parahnya air terjebak tidak bisa keluar,” kata Asep.

Menurutnya, saluran air di Kampung itu sudah kalah tinggi dengan area pengurukan proyek pengembang itu.

Warga kampung Gaga berharap banjir di pemukiman mereka segera teratasi agar mereka bisa kembali hidup dengan normal. “Saluran airnya diperbaiki agar air kembali mengalir lancar dan tidak menggenang seperti ini,” kata Yeni Damayanti, 30 tahun, warga setempat. (Faraaz/Rom)

""
""
""
LAINNYA