Mengintip Strategi dan Alasan KDM Tak Protes Dana TKD Dipotong: ASN yang Puasa, Rakyat Berpesta

waktu baca 2 minutes
Minggu, 12 Okt 2025 15:07 0 Deni Kusuma

Tangerang Daily – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa dikenal Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengaku tak terlalu mempersoalkan kebijakan yang dikeluarkan Kementetrian Keuangan yang akan memotong dana transfer ke daerah (TKD) Pemprov Jabar tahun 2026 sebesar Rp 2,4 triliun lebih.

Hal itu berkenaan posisi jabatannya sebagai kepala daerah sekaligus kepanjangan tangan dari pemerintah pusat didaerah, sehingga, kata dia, menjadi tidak elok rasanya jika ia ikut memperotes atas kebijak yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tersebut.

“Karena Gubernur itu memiliki dua fariabel, yang pertama, dia adalah kepala daerah otonom yang dipilih masyarakat yang dipilih masyarakat melalui pemilihan langsung, yang kedua dalam dirinya juga melekat sebagai wakil pemerintah pusat, sedangkan pemotongan TKD itu adalah keputusan pusat, jadi tidak elok rasanya saya harus memperotes sebuah keputusan pusat itu, ” kata Dedi seperti dilansir pada akun Instagram@dedimulyadi71, seraya dirinya juga tidak menampik jika pemangkasan dana TKD pastinya akan mempengatuhi program dan pembangunan daerah.

“Kalau saya tumpang kaki, kalau saya berpangku tangan, tidak melakukan langkah-langkah penanganan terhadap belanja anggaran, kalau menggunakan model anggaran dulu digunakan hari ini. Maka, pembangunan tidak akan ada, ” sambung Dedi.

Oleh karena itu, KDM mengaku telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengatisipasi kondisi keuangan dan program daerah agar terus berjalan serta tidak terganggu.

Mulai dari memangkas kegiatan belanja perjalanan dinas, belanja listrik, air, ATK, penghapusan belanja makan dan snack tamu yang berkunjung ke Pemprov Jabar.

“Jadi nanti kalau bertamu ke Provinsi hanya minum air putih, kalau ada acara-acara, tidak ada makan siang apalagi makan malam, ” katanya.

Melalui efisiensi tersebut, pihaknya meyakini pemotongan dana TKD tahun 2026 bisa ditutupi untuk selanjutnya digunakan keperluan pembangunan Pemprov Jabar agar bisa terus berjalan.

Sebaliknya, pihaknya meyakini, dari langkah dan efisiensi tersebut, anggaran-anggaran pembanguanan Pemprov Jabar akan terus meningkat tahun depan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Semuanya intinya tetap jalan. Ada juga dana pribadi Gubernur dan rereongan yang dilakukan internal ASN Jabar, ” beber Dedi.

Intinya, dengan mengangkat tagline ASN berpusa, rakyat berpesta, KDM memastikan pembangunan dan program di Provinsi Jabar akan terus jalan meski dana TKD tahun 2026 dipangkas hingga triliunan rupiah.

LAINNYA