Eco Enzyme, Produk Zero Waste yang Bisa Kamu Bikin untuk Menyuburkan Pekaranganmu

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Nov 2023 11:14 0 230 Patricia Pawestri

LINGKUNGAN | TD – Bila kamu mempunyai sisa makanan dan ingin menjadikannya lebih berguna ketimbang membuangnya di tempat sampah, salah satu alternatifnya adalah menjadikannya eco enzyme.

Gaya hidup tanpa sampah atau zero waste lifestyle sebenarnya mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya adalah menjadikan kamu lebih kreatif dalam mengolah bahan sisa, termasuk makananmu.

Sisa-sisa makanan, seperti buah segar, sayuran segar (belum dimasak) dapat difermentasikan bersama air dan gula sehingga menghasilkan cairan berwarna coklat dan bahkan mempunyai bau asam yang segar, tergantung dari bahan yang digunakan. Jadi bukan bau busuk, ya.

Cairan fermentasi bahan sisa ini dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan pengusir hama. Jadi, selain mengurangi sampah, kamu dapat berperan meningkatkan hasil panen tanamanmu dengan salah satu cairan penyubur ini.

Lalu, bagaimana cara membuat cairan eco enzyme yang menyuburkan ini?

Berikut langkah-langkah mudak membuat eco enzyme yang dapat kamu praktikkan sendiri di rumah:

1. Kumpulkan sayuran atau buah segar (belum dimasak).

Perlu diperhatikan bahwa eco enzyme yang berbau segar tidak dapat dihasilkan dari sayur/buah yang berlemak, seperti kelapa, durian, dan alpukat.

Tempatkan bahan-bahan tersebut ke dalam wadah plastik yang bersih, misalnya tong air. Isikan kira-kira sepertiga wadah.

2. Potong-potong hingga ukurannya 1-3 cm.

Pemotongan ini bertujuan agar zat aktif dalam bahan mudah keluar.

3. Tambahkan gula alami.

Gula alami yang digunakan sebagai bahan eco enzyme misalnya gula aren, gula kelapa, atau molase kering (tetes tebu yang dikeringkan). Hindari penggunaan gula pasir, ya.

Jumlah gula yang diperlukan adalah 10% dari berat air yang akan digunakan dalam fermentasi.

4. Berikan air alami.

Air alami yang dimaksud adalah air sumur, air hujan, air buangan AC. Tetapi bila hanya tersedia air PAM, maka diamkan dahulu air tersebut selama 24 jam untuk meminimalisir pengaruh zat kimia penjernihnya.

Jumlah air yang diberikan sebanyak dua kali bahan yang difermentasikan, atau sekitar dua pertiga wadah.

5. Tutup rapat untuk memfermentasikan.

Jangan lupa memberi label berisi tanggal mulai dan tanggal panen. Proses fermentasi dapat dilakukan selama 2 hingga 3 bulan.

Jadwalkan pengadukan pada hari ketujuh. Pembukaan tutup juga perlu dilakukan pada tujuh hari pertama dalam proses fermentasi eco enzyme. Setelah itu, ditutup rapat lagi, dan diaduk pada hari ke-30.

Gunakan cairan eco enzyme dalam dosis kecil untuk memberikan hara pada media tanam. Eco enzyme sangat berguna untuk memperbanyak bunga dan buah tanaman. Tetapi perlu diperhatikan untuk tidak memberikan terlalu banyak karena sifat asam yang dimiliki oleh eco enzyme.

Demikian cara pembuatan cairan eco enzyme yang dapat dilakukan oleh seorang yang bergaya hidup zero waste.

""
""
""
LAINNYA