BRIN dan Unpam Teken Kerjasama Pemanfaatan Teknologi Iradiasi Nuklir untuk Industri Pangan

waktu baca 3 minutes
Senin, 6 Okt 2025 13:08 0 Nazwa

KOTA TANGSEL | TD – Dalam upaya memperkuat kedaulatan dan ketahanan pangan nasional, Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Pamulang (Unpam).

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilakukan di Kampus Unpam, Senin 6 Oktober 2025, dengan fokus pada pemanfaatan teknologi iradiasi nuklir berbasis Akselerator Elektron Energi Tinggi (AEET) untuk industri pangan.

Kepala ORTN BRIN, Syaiful Bahri, menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan riset dan penerapan teknologi iradiasi di sektor pangan, terutama dalam memperpanjang masa simpan produk dan mencegah pembusukan.

“Kami datang ke Unpam untuk menandatangani perjanjian kerja sama, khususnya dalam pemanfaatan teknologi iradiasi untuk kedaulatan pangan. Teknologi ini sudah lama kami kembangkan di BRIN, dan kami ingin universitas ikut serta dalam riset dan pengembangannya,” ujar Syaiful.

Menurutnya, teknologi iradiasi sudah terbukti mampu memperpanjang masa simpan bahan pangan, mencegah timbulnya hama seperti kutu buah, serta menjaga kualitas produk agar tetap layak konsumsi dalam waktu lama.

“Harapannya, hasil-hasil pangan dari Unpam, seperti beras dan produk peternakan bisa menjadi bahan uji coba kami. Misalnya, bagaimana mengiradiasi beras agar tidak berkutu meski disimpan lama. Ini sangat penting, apalagi jika nanti produk-produk tersebut akan diekspor,” tambahnya.

Syaiful menyebut bahwa Unpam memiliki potensi besar untuk pengembangan riset terapan berkat dukungan fasilitas yang lengkap dan sumber daya yang luas.

“Unpam punya lahan sawah yang luas, bahkan ratusan hektare. Ada juga teaching industry di sini. Kami berharap teaching industri ini bisa mempercepat proses hilirisasi dan inkubasi hasil riset,” ujarnya.

Kerja sama dengan Unpam ini juga menjadi langkah penting bagi BRIN dalam memperluas sinergi dengan perguruan tinggi swasta, setelah sebelumnya menjalin kemitraan dengan kampus besar seperti UGM, UI, ITB, dan IPB.

“Mungkin ini kampus swasta pertama yang kami ajak kerja sama dalam bidang iradiasi pangan. Kami juga ingin memberikan pemahaman bahwa produk hasil iradiasi berbeda dengan produk yang terkontaminasi ini aman, dan justru bermanfaat untuk memperpanjang masa simpan,” tegas Syaiful.

Sementara itu, Rektor Universitas Pamulang, E. Nurzaman, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai, kolaborasi ini sejalan dengan misi Unpam dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, terutama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami sangat bahagia dengan hadirnya tim BRIN. Dunia pendidikan tidak bisa berdiri sendiri dalam penelitian. Diperlukan mitra seperti BRIN agar dosen dan mahasiswa kami punya ruang riset dan pembelajaran yang lebih luas,” ujarnya.

Nurzaman menambahkan, kerja sama ini diharapkan tidak berhenti pada tahap penandatanganan, melainkan terus berlanjut dalam bentuk kegiatan nyata.

“Mudah-mudahan ini bukan kerja sama yang hanya di atas kertas. Kami yakin programnya sudah nyata. Unpam siap berkontribusi untuk ketahanan pangan melalui riset dan implementasi teknologi iradiasi,” tegasnya. (Idris Ibrahim)

LAINNYA