TANGERANG | TD — Anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi PDI Perjuangan, Abraham Garuda Laksono, mendesak Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony, untuk segera menambah sekolah jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri di Kelurahan Bojong Nangka, Kelapa Dua. Permintaan ini disampaikan Abraham dalam rangkaian kegiatan Reses Bersama Anggota DPRD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang berlangsung di Ruang Wareng, Gedung Bupati Tangerang, pada Senin, 17 Fenruari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Abraham menjelaskan bahwa banyak warga di Kelurahan Bojong Nangka menghadapi kesulitan dalam menyekolahkan anak-anak mereka ke SLTP Negeri akibat minimnya sekolah negeri di area tersebut.
“Kekurangan SMP Negeri di Bojong Nangka menjadi masalah utama bagi masyarakat. Banyak anak terpaksa bersekolah di SMP swasta yang biayanya lebih tinggi, sehingga menjadi beban bagi orang tua, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi,” kata Abraham.
Selain itu, Abraham juga menyoroti banyaknya sekolah yang mengalami kerusakan di Kecamatan Kelapa Dua. Ia menekankan bahwa hal ini perlu perhatian serius, mengingat banyak orang tua, terutama ibu-ibu, yang mengeluhkan kondisi tersebut.
Menanggapi hal ini, Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, menyambut positif aspirasi yang disampaikan oleh anggota DPRD Provinsi Banten.
Mewakili Pj Bupati, Agus Supriatna dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa keterbatasan SMP Negeri di Kelurahan Bojong Nangka disebabkan oleh masalah dalam pengadaan lahan dan pendanaan untuk pembangunan.
“Untuk membangun satu sekolah baru, dibutuhkan anggaran miliaran rupiah. Bahkan, untuk membangun satu ruang kelas baru saja memerlukan biaya sekitar Rp450 juta. Selain itu, ketersediaan tenaga pendidik juga harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum mendirikan sekolah baru,” jelas Agus.
Agus juga menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.800 ruang kelas yang mengalami kerusakan di Kabupaten Tangerang. Setiap tahunnya, Pemkab Tangerang berupaya untuk memperbaiki 100 ruang kelas.
“Ke depan, kami akan meningkatkan jumlah ruang kelas yang diperbaiki dengan menggandeng perusahaan dan lembaga melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR),” tutupnya. (*)