KESEHATAN | TD – Beras porang merupakan jenis beras yang berasal dari umbi porang atau yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus muelleri. Tanaman porang masih berkerabat dengan tanaman konjac yang merupakan bahan untuk membuat beras shirataki. Maka tak heran beras porang ini sangat mirip bahkan beberapa orang mengira sama dengan beras shirataki yang berasal dari Jepang.
Beras porang, yang dikenal memiliki tekstur yang unik ini, menjadi alternatif menarik bagi mereka yang sedang melakukan diet. Karena beras porang mengandung serat alami atau yang sering disebut glikomanan dengan kadar yang cukup tinggi.
Selain tinggi serat, juga memiliki kalori yang rendah. Dokter spesialis gizi di Mayapada Hospital Mulianah menuturkan, bahwa setiap 100 gram nasi porang hanya mengandung 70 kalori. Angka itu terbilang rendah bila dibandingkan dengan 140 kalori dalam 100 gram nasi putih.
Selain unggul dalam hal tinggi serat dan memiliki kalori yang rendah, juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Seperti mengontrol gula darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Jenis beras ini mengandung oligosakarida, yaitu hara yang berguna untuk perkembangan bakteri baik dalam usus. Sehingga dapat membantu pencernaan lebih sehat, dan terhindar dari iritasi usus dan radang usus (Crohn’s disease) yang dapat timbul akibat diet yang tak sehat.
Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk seseorang yang sedang melakukan diet untuk mengonsumsi jenis beras ini, khususnya diet tipe defisit kalori. Karena kandungan glikomanan yang tinggi pada beras porang dapat menciptakan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan jenis beras lainnya.
Ketika merasa kenyang secara logis seseorang akan berhenti mengonsumsi makanan, sehingga berkurang pula asupan kalori dan lemak ke dalam tubuh.
(Penulis: Nazwa, Editor: Patricia)