Penguatan Karakter Anak Saat Era Kurikulum Merdeka di Abad 21

waktu baca 4 menit
Minggu, 4 Feb 2024 14:01 0 80 Redaksi TD

OPINI | TD — Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh semua manusia di seluruh dunia. Meskipun demikian, pendidikan di Indonesia memiliki kelebihan dibanding  negara-negara lain atau negara maju lainnya dengan dasar pendidikan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada budaya bangsa yang mengedepankan karakter yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan Abad 21.

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Maka dari itu guru sebagai ujung tombak pengembang manusia harus tahu mengenai perkembangan dan perubahan zaman.

Penerapan Kurikulum Merdeka mendorong penguatan karakter. Proses penguatan karakter tersebut dapat dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau dikenal dengan P5. Setiap anak diberikan dorongan untuk memiliki karakater yang baik. Semua pelaksanaan pembelajaran akan membentuk karakter siswa.

Beberapa karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka yang mendukung pembelajaran abad 21 adalah:

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan aktivitas soft skills dan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila.
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Profil Pelajar Pancasila mencakup beberapa element, diantaranya: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.

Di era Kurikulum Merdeka ini mendorong pengembangan potensi siswa secara merata. Bagaimana setiap anak tumbuh kembang sesuai dengan karakteristiknya. Pengembangan karakter menjadi penekanan dalam proses pembelajaran di era ini. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 ini memiliki berbagai manfaat untuk peserta didik, yaitu:

  1. Memperkuat karakter peserta didik dan mengembangkan kompetensi mereka untuk menjadi warga dunia yang aktif.
  2. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan terkait penyelesaian masalah.
  3. Melatih kemampuan problem solving dalam berbagai situasi belajar.

Sesuai dengan namanya, P5 adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila.  Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini memiliki prinsip-prinsip utama, yaitu: bersifat holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik dan eksploratif.

Sebagai salah satu guru yang mengajar di SMAN 27 Kabupaten Tangerang, saya berpendapat, pengimplementasian P5 ini sangat baik dilaksanakan karena melatih dan membiasakan anak untuk menjawab tantangan di masa depan abad 21 ini. Gelar karya P5 dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap proyek yang telah dilakukan oleh peserta didik.

Gelar karya P5 sendiri di SMAN 27 Kabupaten Tangerang telah dilaksanakan di tahun ajaran 2023-2024 ini, dimana semua anak menunjukkan hasil karya p5 mereka secara antusias dan kreatif. Hasil Gelar karya mampu meningkatkan kepercayaan diri bagi para peserta didik karena dituntut untuk memamerkan hasil karyanya.

Selain itu, dengan adanya gelar karya juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk membuat proyek sebaik mungkin. Hal ini karena mereka saling beradu karya dan bakat sehingga meningkatkan motivasi untuk mempromosikan diri menjadi yang terbaik.

Hasil kreatifitas pelajar SMAN 27 Kabupaten Tangerang yang dipamerkan pada gelar karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMAN 27 Kabupaten Tangerang beberapa waktu yang lalu. (Foto : Dok. Farihatun Fikriyah untuk TangerangDaily)

Manfaat yang diberikan dari adanya P5:

Untuk satuan pendidikan

Adanya P5 menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka dalam menampung partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Selain itu, satuan pendidikan juga menjadi organisasi pembelajaran yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Untuk pendidik

P5 membuat para pendidik dapat berkontribusi dalam kegiatan yang mulia, seperti memberi ruang dan waktu untuk membantu mengembangkan kompetensi peserta didik, memperkuat karakter mereka, serta membentuk profil pelajar pancasila yang siap menghadapi tantangan di abad 21 ini. Para pendidik juga dapat merancang dan merencanakan proses pembelajaran dengan tujuan akhir yang jelas. Selain itu, P5 juga mengembangkan kompetensi mereka untuk menjadi pendidik yang terbuka dan mampu berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

Untuk peserta didik

Memperkuat karakter peserta didik dan mengembangkan kompetensi mereka untuk menjadi warga dunia yang aktif. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan terkait penyelesaian isu. Melatih kemampuan problem solving dalam berbagai situasi belajar. Menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian akan lingkungan sekitar. Membuat peserta didik lebih menghargai proses belajar dan bangga akan hasil pencapaian yang telah mereka upayakan dengan optimal, serta dapat mempelajari perkembangan teknologi yang pesat di era abad 21 ini.

Dengan adanya P5, peserta didik menjadi terinspirasi untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.

Harapannya dari implementasi P5 adalah terbentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Semua proses pembelajaran dilakukan secara menyenangkan. Pada tahapan ini, potensi yang dimiliki harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik yang ada.

Kita melakukan berbagai kegiatan dan tahapan yang pada akhirnya mewujudkan siswa yang berkarakter dan dapat mengatasi setiap tantangan di era abad 21.

Penulis : Farihatun Fikriyah, Guru SMAN 27 Kabupaten Tangerang, Lulusan Universitas Pakuan Bogor Tahun 2011. (Red)

LAINNYA