BI Luncurkan Kartu Kredit Domestik yang Pertama di RI
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia. Perry mengatakan Kartu Kredit Domestik atau Kartu Kredit Indonesia dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah dan belanja UMKM. (Foto: instagram @perrywarjiyo) JAKARTA | TD – Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan telah meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang dapat digunakan oleh para pegawai pemerintah.
“Sekarang sudah bisa menggunakan kartu kredit domestik dengan biaya transaksi nol persen untuk pemerintah, dan juga biaya untuk merchant itu lebih efisien,” ungkap Perry di hadapan awak media dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), hari Senin, 8 Mei 2023.
Penggunaan KKI disesuaikan dengan petunjuk dan pelaksanaan penggunaan APBN dan APBD yang akan diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dan juga harus sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Dicky Kartikoyono, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, penggunaan KKI memberikan peningkatan efisiensi bagi pemerintah karena menerapkan zero cost.
“KKI ini bisa dipakai untuk APBN dan APBD. Ini sebenarnya kembali lagi setiap penggunaan anggaran itu modalitasnya yang sekarang kita lakukan itu menggunakan apa yang sudah mereka rencanakan. Gampangnya, governance itu mengikuti yang ada di APBN dan APBD,” ujar Dicky Kartikoyono.
“Tinggal modalitasnya sekarang untuk berbagai jenis belanja negara yang sifatnya memang umum. Ini kita bisa menggunakan kartu kredit dari kartu kredit Indonesia. Ini misalnya belanja barang operasional, belanja barang nonoperasional, kemudian juga barang persediaan belanja sewa belanja pemeliharaan gedung dan bangunan termasuk perjalanan dinas sepanjang memang ada ketentuan yang mengatur limit,” jelas Dicky.
Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, mengharap KKI tersebut bisa cepat terkoneksi dan juga terintegrasi dengan sistem LKPP.
“Sehingga ini juga nanti bisa langsung mendorong pembelian produk-produk khususnya UMKM yang ada di dalam gerakan bangga buatan Indonesia,” pungkas Rudy Salahuddin. (*)
Pos terkait
