5 Perbedaan BPJS Mandiri dan Pemerintah

waktu baca 5 minutes
Senin, 18 Nov 2024 09:26 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Di era yang semakin modern ini, kesehatan menjadi aspek yang sangat diperhatikan dan juga sangat penting bagi setiap orang. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan kesehatan inilah, pemerintah menyediakan bermacam-macam program kesehatan agar setiap masyarakat dapat dengan mudah dan murah mengakses layanan kesehatan.

Salah satu badan yang melaksanakan program kesehatan dari pemerintah tersebut adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam pelayanannya, program BPJS Kesehatan terbagi menjadi dua pilihan, yaitu BPJS mandiri dan BPJS pemerintah.

Walaupun kedua pilihan tersebut memiliki maksud dan tujuan yang sama, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara BPJS mandiri dan pemerintah.

Apa saja perbedaan yang cukup signifikan tersebut? Simak jawabannya berikut ini!

Lima Perbedaan Antara BPJS Pemerintah dan BPJS Mandiri

1. Sumber pembiayaan yang berbeda.

Perbedaan yang pertama dan paling mencolok adalah sumber pembiayaan antara BPJS mandiri dan pemerintah.

BPJS Kesehatan yang berasal dari pemerintah, biasanya memiliki dana atau pembiayaan yang berasal dari pajak dan kontribusi pada pekerja. Pembiayaan yang satu ini memiliki tujuan, yaitu untuk menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat, namun dengan biaya yang terjangkau. Maka, masyarakat yang sudah terdaftar dalam BPJS Kesehatan Pemerintah dapat mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar premi bulanan yang cukup tinggi.

Sedangkan, BPJS Mandiri adalah program kesehatan yang menjamin dan ditunjukkan untuk para individu yang ingin mendapatkan layanan kesehatan dan perawatan secara mandiri. Pembiayaan pada jenis yang satu ini, sepenuhnya berasal dan menjadi tanggungan masing-masing peserta.

Peserta BPJS mandiri diwajibkan untuk membayar premi bulanan yang bervariasi tergantung pada jenis pelayanan yang kamu pilih. Semakin tinggi kelas yang seseorang pilih, semakin tinggi juga premi yang harus di tanggung. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi para peserta untuk memilih tingkat pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.

2. Akses layanan kesehatan pun berbeda.

Akses terhadap layanan kesehatan adalah faktor penting yang perlu diperhatikan saat memilih antara BPJS Mandiri dan BPJS Pemerintah. Peserta BPJS Kesehatan Pemerintah biasanya memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah, seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Namun, terdapat batasan dalam hal pilihan fasilitas dan jenis perawatan yang dapat diakses.

Contohnya, peserta BPJS Pemerintah mungkin harus melalui rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama sebelum dapat mengakses layanan di rumah sakit. Sebaliknya, peserta BPJS Mandiri memiliki kebebasan lebih dalam memilih fasilitas kesehatan. Mereka dapat memilih rumah sakit atau klinik mana pun yang terdaftar dalam jaringan BPJS, tanpa perlu melalui proses rujukan terlebih dahulu.

3. Jenis layanan yang tersedia.

Jenis layanan yang diterima oleh peserta BPJS Mandiri dan BPJS Pemerintah juga merupakan perbedaan penting yang perlu dipahami.

BPJS Kesehatan Pemerintah menyediakan layanan kesehatan dasar yang mencakup berbagai jenis perawatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin hingga perawatan penyakit kronis.

Namun, ada beberapa jenis layanan yang mungkin tidak sepenuhnya ditanggung, tergantung pada ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Misalnya, beberapa prosedur medis tertentu atau pengobatan yang dianggap tidak esensial mungkin tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan Pemerintah.

Di sisi lain, BPJS Mandiri menawarkan jenis layanan yang lebih beragam dan fleksibel. Peserta BPJS Mandiri dapat memilih untuk mendapatkan layanan yang lebih lengkap, termasuk perawatan yang mungkin tidak tersedia bagi peserta BPJS Pemerintah. Ini termasuk akses ke teknologi medis terbaru, layanan spesialis, dan prosedur medis yang lebih canggih.

Dengan kata lain, BPJS Mandiri memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.

4. Proses pendaftaran dan keanggotaan.

Proses pendaftaran dan keanggotaan juga menjadi perbedaan signifikan antara BPJS Mandiri dan BPJS Pemerintah.

Untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Pemerintah, individu biasanya harus melalui proses yang lebih kompleks, termasuk verifikasi data dan penentuan kategori berdasarkan status ekonomi. Pendaftaran ini sering kali dilakukan melalui instansi pemerintah atau melalui puskesmas setempat.

Proses verifikasi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa peserta yang terdaftar benar-benar memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang disubsidi oleh pemerintah.

Sebaliknya, proses pendaftaran untuk BPJS Mandiri jauh lebih sederhana dan cepat. Individu yang ingin menjadi peserta BPJS Mandiri dapat mendaftar secara langsung melalui aplikasi online, situs web resmi, atau melalui kantor BPJS terdekat. Pendaftaran ini tidak memerlukan proses verifikasi yang rumit, sehingga siapa pun dapat mendaftar kapan saja sesuai dengan keinginan mereka.

Proses yang lebih mudah ini memungkinkan lebih banyak individu untuk segera mendapatkan perlindungan kesehatan tanpa harus menunggu proses administrasi yang panjang.

5. Manfaat tambahan dan fasilitas pendukung.

Manfaat tambahan dan fasilitas pendukung yang ditawarkan oleh BPJS Mandiri dan BPJS Pemerintah juga patut diperhatikan.

BPJS Kesehatan Pemerintah, meskipun menyediakan layanan kesehatan dasar, sering kali tidak memiliki banyak manfaat tambahan. Peserta mungkin hanya mendapatkan layanan medis yang sudah ditentukan tanpa adanya fasilitas tambahan seperti layanan kesehatan mental, program pencegahan penyakit, atau layanan konsultasi spesialis yang lebih mendalam.

Di sisi lain, BPJS Mandiri sering kali menawarkan manfaat tambahan yang lebih beragam. Peserta BPJS Mandiri dapat menikmati berbagai fasilitas seperti layanan kesehatan mental, program kesehatan preventif, dan akses ke layanan spesialis tanpa harus melalui proses rujukan yang panjang.

Dengan demikian, berbagai manfaat tambahan atau fasilitas pendukung yang tersedia dalam layanan BPJS Mandiri memberikan keuntungan tersendiri bagi peserta yang ingin menjaga kesehatan mereka secara menyeluruh dan mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif.

Itulah 5 perbedaan antara BPJS Kesehatan pemerintah dengan BPJS Kesehatan mandiri. Dalam memilih antara BPJS Mandiri dan BPJS Pemerintah, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan mendasar antara kedua program ini.

BPJS Kesehatan Pemerintah menawarkan akses yang lebih luas dan terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu, namun dengan batasan dalam hal pilihan layanan dan proses pendaftaran yang lebih kompleks.

Di sisi lain, BPJS Mandiri memberikan fleksibilitas, akses yang lebih cepat, dan manfaat tambahan yang lebih beragam, namun dengan biaya premi yang lebih tinggi dan tanggung jawab pembayaran yang lebih besar.

Pemilihan antara kedua jenis BPJS ini seharusnya didasarkan pada kebutuhan individu, kemampuan finansial, dan preferensi terhadap jenis layanan kesehatan yang diinginkan.

Dengan memahami perbedaan ini, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai perlindungan kesehatan mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. (Nazwa/Pat)

LAINNYA