44,7 Persen Masyarakat Tak Mau Divaksin Jika Bayar

waktu baca 2 menit
Sabtu, 19 Des 2020 17:17 0 78 Redaksi TD

TANGERANG | TD — Lembaga survei Kajian Politik Nasional (KPN) menilai kebijakan Presiden akan memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan jangkauan umur 19-59 tahun sangat tepat. Hasil survei mereka menunjukkan 44,7% masyarakat tidak akan melakukan vaksinasi jika tidak gratis.

KPN telah melakukan survei “Tingkat Kemampuan Masyarakat Dalam Menghadirkan Vaksin Covid-19 Secara Mandiri” pada periode 1-15 Desember 2020.

“Awalnya, pemerintah berencana hanya akan memberikan bagi 30% masyarakat sehingga kami pikir perlu untuk melihat kesanggupan masyarakat. Saya kira kebijakan Pak Jokowi sudah tepat. Itu dibuktikan oleh hasil survei kami,” ungkap Direktur Eksekutif KPN Miftahul Adib kepada awak media, Sabtu, (19/12/2020).

Pengamat Kebijakan Publik ini mengatakan masih ada masyarakat yang takut terhadap vaksin covid-19 karena maraknya berita tentang dampak buruk vaksin yang berkembang di masyarakat.

“Ada 6,8% masyarakat yang memutuskan tidak mau divaksin karena tidak percaya. Nah, ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah,” jelas Adib.

Lebih lanjut, Direktur Riset KPN Tamil Selvan yang akrab dipanggil Kang Tamil mengatakan bahwa banyaknya jenis vaksin yang beredar di media membuat masyarakat bingung.

“Kami melihat ada oknum-oknum tertentu yang menggiring opini sehingga membuat masyarakat curiga dan tidak percaya pada vaksin, terutama pada jenis Sinovac. Ini perlu klarifikasi pemerintah pada black news, hoax, dan negative news terkait vaksin ini,” ungkap pengamat politik ini.

KPN melakukan survei tersebut secara nasional dengan sample yang berasal dari 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Wilayah Timur.

Survei mengunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.030 responden, margin of error (MoE) 3,2% pada tingkat kepercayaan 95%. (Ril/Rom)

""
""
""
LAINNYA