KOTA TANGERANG | TD — Korban banjir di Perumahan Total Persada Raya, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang serius mengatasi banjir, Selasa (23/2/2021).
Sebanyak dua rukun warga (RW) yaitu RW 7 dan 8 di pemukiman itu menjadi langganan banjir. Hingga saat ini, banjir kali ini disebut warga yang terparah dibandingkan sebelumnya, ketinggian air mencapai sekitar empat meter. Saat ini, sekitar 1.900 orang masih bertahan di pengungsian sejak banjir merendam rumah mereka pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Air masih menggenangi rumah warga di Jalan Sejahtera 1, Perumahan Total Persada Raya, Periuk, Kota Tangerang, Selasa (23/2/2021). (Foto: Nadya Sherlyudita Putri/TangerangDaily).
“Harus ada solusi yang konkret. Air bisa diarahkan ke Situ Bulakan dan tanggul dapat ditinggikan, dan dibuat secara serius. Jangan sampai begini terus (langganan banjir) enggak ada solusinya. Di sini, kalau enggak banjir, itu hanya keberuntungan,” ujar Joko, warga terdampak banjir Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (23/2/2021).
Ia menilai, dengan terus berulangnya banjir di perumahan tersebut, kinerja Pemkot Tangerang mengatasi banjir gagal.
“Penanganan banjir enggak ada kemajuan. Harta benda saya habis kebanjiran. Saya baru buka usaha nasi goreng lima hari yang lalu, banjir datang, habis semuanya, enggak ada yang tersisa,” katanya.
Bukan hanya bantuan kebutuhan pokok yang diharapkan warga karena banjir tersebut. Joko menegaskan, yang terpenting banjir tidak kembali terjadi.
“Kami bukan tidak bersyukur atas bantuan makanan, tapi solusinya mengatasi banjir ini,” tegasnya.
Dampak dari banjir tersebut, warga mengalami kerugian yang belum dapat ditaksir jumlahnya. Rudi, warga terdampak mengaku, ia mengalami kerugian hingga Rp10 juta.
“Kerugian saya bisa sampai Rp10 jutaan. Perlengkapan di rumah, harus beli sendiri, enggak ada kompensasi dari pemerintah,” katanya. (Eko Setiawan/Rom)