KESEHATAN | TD – Salah satu kunci keselamatan bayi baru lahir adalah mengidentifikasi kondisi fisiknya secepat mungkin. Untuk itulah, Virginia Apgar menciptakan sistem penilaian cepat untuk mengevaluasi kesehatan bayi sejak persalinan. Sistem ini kemudian terkenal sebagai Apgar Score, untuk mengenang jasa dan dedikasi Virginia selama hidupnya untuk dunia medis.
Virginia Apgar merupakan seorang dokter anestesi kelahiran New Jersey, Amerika Serikat. Ia lahir pada tahun 1909, tepatnya pada tanggal 7 Juni. Sejak masa kanak-kanak, Virginia telah menunjukkan keingintahuannya pada dunia kesehatan dan ilmu alam.
Masa pendidikannya, ia lalui dengan memusatkan perhatian pada fisiologi, kimia, serta zoologi di Kolese Mount Holyoke. Ia kemudian melanjutkan menempuh pendidikan tinggi pada jurusan kedokteran umum dan ahli bedah.
Ketika Virginia hendak mendalami ilmu bedah lebih dalam, seorang mentornya justru mengarahkannya pada ilmu anestesi. Alasannya, sang mentor telah melihat banyak perempuan yang belajar ilmu kedokteran bedah tetapi akhirnya mereka mengundurkan diri. Ia juga meyakinkan Virghinia bahwa dunia anestesi memerlukan banyak inovasi untuk menunjang ilmu bedah, dan Virginia mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk itu.
Akhirnya, Virginia menjalankan advis mentor tersebut. Dan, ia menjadi ahli anestesi perempuan pertama yang memiliki sertifikat resmi pada usianya yang ke-28.
Selanjutnya, saat bekerja, Virginia menyadari begitu banyak bayi yang mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Ia mengamati dan menyusun data serta analisa. Saat itu ia menemukan bahwa banyak bayi yang tidak bisa bertahan dalam 24 jam karena kesulitan bernapas atau memiliki kondisi tertentu yang harus segera mendapat penanganan. Dan, parahnya, hal ini tidak dapat segera terdeteksi oleh staf persalinan. Atas dasar inilah Virginia membuat sistem penilaian cepat untuk mengevaluasi kondisi bayi baru lahir yang kemudian terkenal sebagai ‘Apgar Score’.
Dalam Apgar Score, bayi dievaluasi sesegera mungkin dalam 2 tahap. Pertama, pada 1 menit setelah persalinan, dan 5 menit setelah persalinan. Dalam evaluasi ini, 5 poin yang harus terdeteksi yaitu warna kulit bayi, denyut jantungnya, respon refleks bayi, keaktifan tonus ototnya, dan kelancaran pernapasannya.
Sistem penilaian Apgar Score kemudian menjadi standar tindak persalinan di berbagai pusat kesehatan di Amerika dalam waktu singkat. Seiring dengan itu, angka kematian bayi dalam persalinan pun menurun drastis.
Perhatian Virginia terhadap kondisi bayi di sekitar persalinan terus berkembang. Ia kemudian memusatkan perhatian untuk mencegah timbulnya cacat lahir. Ia terkenal tak kenal lelah menuju tempat yang jauh untuk menyampaikan seminarnya tentang kesehatan bayi sejak dalam kandungan. Berbagai inovasi alam kiprahnya tersebut membuatnya terus dikenang dalam dunia medis persalinan hingga sekarang.
Virginia Apgar meninggal pada usia 65 tahun karena menderita penyakit hati. Ia tidak pernah menikah. Meskipun ia gemar bermain musik atau mencoba hal baru dalam olahraga dalam seumur hidupnya, tetapi dunia kesehatan adalah tempat pengabdiannya yang tak pernah ia tinggalkan. (Pat)