KESEHATAN | TD – Suka mengonsumsi mie instan? Kamu perlu mengetahui bahwa terdapat berbagai penelitian yang menunjukkan mie instan seringkali memberikan efek tak baik untuk tubuh.
Mie instan merupakan salah satu makanan dengan proses pembuatan yang cukup rumit, atau disebut ultra processed food (UPF). Selain dikemas dengan bahan pelindung yang kuat dan tidak ramah lingkungan, UPF biasanya menggunakan gula, garam, atau lemak dalam jumlah cukup banyak.
Bahan pengawet pun tidak luput dalam proses pembuatan UPF. Bahan pengawet tersebut, meskipun diberikan dalam jumlah sedikit, namun seringkali penggunaannya tidak hanya satu macam saja. Misalnya tertiary buthylhidroquinone (TBHQ), butylated hydroxytoluene (BHT), dan natrium benzoat.
Seorang dokter spesialis gastroenterologi asal Harvard, Dr Braden Kuo, mengatakan mie instan akan terlihat berbeda dari mi alami dibuat sendiri beberapa lama setelah dikonsumsi dan berada di usus.
Ia mengatakan mie instant berpengawet akan terlihat utuh meski sudah berada selama dua jam di usus. Berbeda dengan mi alami, yang terbuat dari bahan segar dan tanpa pengawet, terlihat hancur karena proses pencernaan.
Sebuah hasil penelitian yang dirilis oleh PubMed Central menunjukkan bahwa mie instan yang dikonsumsi terlalu sering akan mengakibatkan perubahan keragaman mikrobioma usus, dan juga meningkatkan risiko penyakit kardiometabolik pada pengguna.
Hal ini disebabkan kontak yang terlalu sering antara bahan-bahan pengawet dalam mie instan dengan permukaan usus.
Jadi, apakah kamu akan meneruskan kebiasaan mengonsumsi mie instan? (Pat)