Strategi Pengelolaan Bahan Baku di Warung Nasi Ayam Geprek Mama Naura: Pelajaran Berharga untuk Mahasiswa Unpam

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Jan 2025 19:04 0 67 Redaksi

KOTA TANGSEL | TD –Dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan usaha, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diadakan oleh mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang (Unpam). Kegiatan ini berfokus pada strategi pengelolaan bahan baku untuk memaksimalkan pendapatan, dan dilaksanakan di Warung Nasi Ayam Geprek Mama Naura yang terletak di kantin kampus pusat Unpam.

Kegiatan ini dipimpin oleh Yunita Alya Sari, bersama anggota Agnes Lystia Putri, Popi Meilini, dan Yasfin Fitriani, dengan bimbingan Listya Sugiyarti, S.E., M.M, selaku dosen pembimbing “Kami ingin memahami lebih dalam bagaimana pengelolaan bahan baku dapat memengaruhi pendapatan usaha kecil,” ungkap Yunita saat menjelaskan latar belakang kegiatan ini, Selasa, 7 Januari 2024.

Warung Nasi Ayam Geprek Mama Naura dipilih sebagai objek penelitian karena popularitasnya di kalangan mahasiswa, dengan harga terjangkau dan cita rasa yang nikmat. “Pengelolaan bahan baku adalah fondasi utama yang menentukan keberlanjutan dan stabilitas operasional bisnis,” jelas Yuli Lestanti, pemilik Warung Nasi Ayam Geprek Mama Naura. Ia menambahkan, “Setiap komponen bahan baku, mulai dari ayam hingga rempah-rempah, dipilih dan dikelola dengan cermat untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.”

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa berkesempatan berdiskusi langsung dengan Yuli mengenai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan bahan baku. “Fluktuasi harga pasar dan risiko penyimpanan yang tidak optimal menjadi hambatan yang harus dikelola dengan bijak,” ujarnya. Untuk mengatasi hal ini, Warung Mama Naura menerapkan sistem pengelolaan bahan baku yang terencana, seperti pembelian sesuai kebutuhan harian untuk menghindari kelebihan stok.

Yuli juga menjelaskan pentingnya kerja sama dengan pemasok terpercaya. “Kerja sama ini menjadi salah satu strategi utama dalam menjaga konsistensi kualitas dan kestabilan harga bahan baku,” katanya. Selain itu, pengelolaan sisa bahan baku juga dilakukan secara optimal. “Sisa bahan baku yang masih layak digunakan diolah menjadi produk tambahan, sehingga mampu mengurangi pemborosan dan memberikan variasi pada menu,” tambahnya.

Melalui strategi yang terarah, Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura berhasil menciptakan keseimbangan antara kualitas produk dan efisiensi biaya. “Pendapatan usaha tidak hanya bergantung pada jumlah pelanggan, tetapi juga pada efektivitas pengelolaan biaya, terutama biaya bahan baku,” jelas Yuli.

Ke depan, Yuli berharap dapat terus berkomitmen untuk berkembang dengan mengikuti perkembangan pasar dan teknologi. “Dengan menerapkan strategi pengelolaan bahan baku yang adaptif dan inovatif, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa Universitas Pamulang dan menarik minat pelanggan dari masyarakat umum,” tutupnya.

Dengan demikian, Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura berpotensi menjadi contoh inspiratif dalam dunia usaha kuliner yang berdaya saing dan berkelanjutan. (*)

LAINNYA