Mahasiswa UMT Gelar Pameran Fotografi Bertema “Cerita di Balik Ruang Kosong”

waktu baca 3 menit
Rabu, 8 Jan 2025 13:39 0 493 Redaksi

TANGERANG | TD — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar Pameran Fotografi dengan tema “Photography Exhibition: Cerita di Balik Ruang Kosong” di Plaza UMT. Pameran ini merupakan bagian dari tugas Ujian Akhir Semester yang diampu oleh dosen Korry El Yana, dan berlangsung dari tanggal 6 hingga 9 Januari 2025.

Korry El Yana menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ekspresi mereka melalui karya fotografi. “Dengan karya yang dibuat ini, kami ingin menunjukkan potret dari apa yang terjadi di negara ini. Banyak foto yang menggambarkan ketimpangan ekonomi dan sosial, dan ini adalah realitas yang ada, tergambar dalam foto-foto tersebut,” ungkap Korry, Rabu, 8 Januari 2025.

Lebih lanjut, Korry menekankan bahwa karya-karya yang dipamerkan merupakan bukti cinta mahasiswa terhadap negara. “Mencintai bukan berarti memuji. Mengkritik adalah bagian dari mencintai dan menyayangi,” imbuhnya. Melalui pameran ini, mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan sosial yang penting dan relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Pameran ini diikuti oleh mahasiswa semester 5 yang mengambil mata kuliah Fotografi dan Praktik. Setiap mahasiswa menampilkan karya-karya yang mencerminkan pandangan dan pengalaman mereka terhadap isu-isu sosial yang ada di sekitar. Dari foto-foto yang dipamerkan, terlihat beragam tema yang diangkat, mulai dari kehidupan sehari-hari masyarakat, tantangan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok rentan, hingga keindahan alam yang sering kali terabaikan.

Sebagai bagian dari acara, pada tanggal 7 Januari 2025 juga akan diadakan sarasehan foto di Aula Jend Sudirman. Dalam sarasehan ini, para pengunjung dapat berdiskusi langsung dengan para mahasiswa tentang makna di balik setiap karya yang dipamerkan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan pengunjung, serta memberikan wawasan lebih dalam mengenai proses kreatif di balik setiap foto.

Selain itu, panitia juga mengadakan pemilihan foto favorit yang dilakukan melalui voting oleh pengunjung. Voting ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berpartisipasi, tetapi juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mendapatkan umpan balik langsung dari masyarakat. “Kami berharap dengan adanya voting ini, pengunjung dapat lebih terlibat dan memberikan apresiasi terhadap karya-karya yang ditampilkan,” kata Korry.

Pameran ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk belajar tentang pentingnya komunikasi visual dalam menyampaikan pesan. Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk mengkomunikasikan ide dan perasaan melalui gambar menjadi sangat penting. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan sosial melalui seni.

Dengan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa dan pengunjung, pameran ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga menjadi platform untuk diskusi dan refleksi tentang isu-isu sosial yang relevan. Pameran ini menjadi bukti bahwa seni dan pendidikan dapat berjalan beriringan dalam menciptakan kesadaran dan perubahan di masyarakat. (*)

LAINNYA