Gerebek Posyandu dan Gerakan Ibu Hamil Sehat Pemerintah Kabupaten Tangerang. (Foto: Ist)TANGERANG | TD — Masa depan sebuah bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menempatkan penanganan stunting sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan. Melalui kerja keras, sinergi lintas sektor, dan inovasi yang berkelanjutan, Kabupaten Tangerang menunjukkan hasil nyata yang membanggakan dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Berdasarkan data terbaru per Juni 2025, angka stunting berhasil ditekan hingga mencapai 7,3%, turun dari 7,7% pada tahun 2024. Capaian ini tidak hanya berada di bawah target nasional sebesar 14%, tetapi juga menjadi bukti efektivitas program yang dijalankan secara masif dan terstruktur.
“Penurunan angka ini adalah buah dari kerja bersama. Ini membuktikan bahwa sinergi lintas sektor serta peran aktif masyarakat sangat berpengaruh dalam percepatan penanganan stunting,” ujar Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid dilansir Rabu, 8 Oktober 2025. Bupati Maesyal turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga Tim Penggerak PKK di semua tingkatan.
Keberhasilan ini tentu tidak datang dengan sendirinya. Pemkab Tangerang menggerakkan berbagai program inovatif yang menyentuh langsung ke akar permasalahan. Dua di antara program andalan yang menjadi ujung tombak adalah “Gerebek Posyandu” dan “Gerakan Ibu Hamil Sehat”.
Gerebek Posyandu, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah, menjadi motor penggerak untuk memantau tumbuh kembang balita secara berkala. Melalui kegiatan penimbangan dan pengukuran, deteksi dini terhadap risiko stunting dapat dilakukan, sehingga intervensi dapat diberikan dengan cepat dan tepat.
Sementara itu, Gerakan Ibu Hamil Sehat menjadi benteng pencegahan stunting sejak dari hulu. Program ini memastikan para ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, asupan tablet tambah darah, serta edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi.
Keberhasilan ini didorong oleh serangkaian inovasi yang menyentuh langsung sasaran. Di samping program unggulan yang telah berjalan seperti “Gerebek Posyandu” dan “Gerakan Ibu Hamil Sehat”, Pemkab Tangerang terus melahirkan terobosan baru. Salah satu pencapaian terkini adalah penguatan program pemberian ASI eksklusif, di mana pada Agustus 2025 lalu, Pemkab memberikan penghargaan kepada 133 pasang ibu dan bayi yang berhasil menuntaskan program ASI eksklusif. Langkah ini menjadi penegas komitmen dalam mengawal 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.
Pemkab Tangerang memahami bahwa stunting adalah isu multidimensional. Oleh karena itu, penanganannya tidak hanya berhenti pada intervensi gizi. Sebuah pendekatan holistik dan terintegrasi diterapkan dengan melibatkan berbagai dinas terkait.
Dinas Kesehatan mengawal dari sisi pemantauan gizi dan pelayanan kesehatan, sementara dinas lain turut berperan aktif. Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman (Perkim) misalnya, turut membangun sanitasi yang layak (jamban) bagi keluarga yang membutuhkan. Bahkan, program pembangunan rumah layak huni pun menjadi bagian dari strategi besar ini, memastikan lingkungan hidup yang sehat bagi anak-anak.
Pendekatan ini menunjukkan komitmen kuat bahwa setiap anak di Kabupaten Tangerang berhak atas awal kehidupan yang terbaik, yang didukung tidak hanya oleh asupan gizi yang baik, tetapi juga oleh lingkungan yang sehat dan layak.

Kunci sukses lainnya adalah penguatan kolaborasi hingga ke tingkat pemerintahan terendah. Seperti yang terlihat di Kecamatan Kresek, sinergi antara pemerintah kecamatan, desa, dan Puskesmas menjadi fondasi untuk memastikan setiap program penanganan stunting berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Atas berbagai upaya dan inovasinya, Pemkab Tangerang pun diganjar penghargaan sebagai daerah dengan predikat “Inovatif” dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Banten pada tahun 2024.
Perjalanan untuk mencapai angka stunting nol persen memang masih panjang. Namun, dengan komitmen yang tak pernah surut, kolaborasi yang solid, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Kabupaten Tangerang berada di jalur yang tepat untuk melahirkan Generasi Emas yang akan membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih gemilang.
Pembuat Naskah : KAMADIGITAL. (*)