KOTA TANGERANG | TD — Biaya operasional Bus Tangerang Ayo (Tayo) yang saat ini dikelola oleh PT Tangerang Nusantara Global (PT TNG) disorot oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.
Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Fauzan Manafi mengatakan, biaya operasional Bus Tayo lebih besar dibandingkan pendapatan yang dihasilkan. Fauzan menyebutkan, pada tahun 2020, biaya operasional Bus Tayo sebesar Rp17 miliar, sedangkan pendapatan yang dihasilkan hanya Rp990 juta.
Baca juga: DPRD Sorot Kinerja PT TNG, Minta Angkot Si Benteng Digratiskan
“Saya sarankan kepada wali kota untuk dikaji ulang karena hanya menghamburkan dana rakyat. Lebih baik dialokasikan untuk kepentingan rakyat yang lebih urgent,” ujar Fauzan.
Ia menyarankan moda transportasi publik dengan tarif hanya Rp4 ribu untuk satu kali rute perjalanan itu diganti dengan moda transportasi lain yang saat ini juga telah disediakan oleh Pemerintah Kota Tangerang.
“Jadi kalau mau tetap mengoperasikan Tayo, maka karena jumlah penumpang sedikit lebih baik diganti dengan yang kecil seperti angkot Si Benteng, jadi lebih murah biaya operasionalnya,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)