TANGERANG | TD – Untuk memilih presiden yang tepat, tentu pertimbangan yang digunakan tidak main-main. Maka mengetahui sepak terjang calon presiden juga perlu diketahui, terutama bagaimana capres tersebut menyikapi hal-hal yang kemudian menjadi kontroversi. Termasuk apa yang pernah dialami oleh Ganjar Pranowo.
Berikut ini beberapa kontroversi yang melibatkan calon presiden Ganjar Pranowo yang dapat menjadi pertimbangan kamu dalam menentukan siapa capres yang akan kamu dukung dalam Pilpres 2024.
1. Sempat menerbitkan izin lingkungan untuk PT Semen Indonesia yang hendak mendirikan pabrik di Pegunungan Kendeng.
Tahun 2017, Ganjar menerbitkan izin lingkungan baru untuk PT Semen Indonesia setelah setahun sebelumnya dibatalkan. Pegunungan Kendeng adalah daerah karst, yang dikhawatirkan pembangunan pabrik di sana akan menjadikan sumber air menghilang.
Penerbitan izin oleh Ganjar tersebut diduga terkait adanya maladministrasi.
2. Sempat terkandung kasus e-KTP.
Nama Ganjar Pranowo sempat tersandung kasus e-KTP pada tahun 2018. Saat itu Setya Novanto mengatakan Ganjar Pranowo ikut menerima uang dari proyek e-KTP dalam sebuah sidang di Pengadilan Tipikor pada bulan Februari. Bantahan pun muncul dari Ganjar Pranowo.
Hasil penyidikan KPK pun saat itu menyatakan tidak adanya bukti bahwa Ganjar Pranowo terlibat. Hal ini dinyatakan oleh Novel Baswedan.
3. Gagal melakukan mediasi di penambangan Desa Wadas, Jawa Tengah.
Ganjar dinilai berpihak kepada warga yang pro penambangan dan tidak memperhatikan penolakan massa. Konflik antara kedua pihak berakhir ricuh.
Penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, rencananya akan digunakan sebagai material pembangun Bendungan Bener.
4. Menolak keikutsertaan timnas Israel dalam FIFA U-20 di Indonesia.
Penolakan Ganjar berkaitan dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi terus menerus di wilayah Palestina oleh Israel. Sikap Ganjar ini mendapat kritik dari berbagai kalangan yang menilai seharusnya olahraga dipisahkan dari urusan politik.
Akibat penolakan Ganjar dan jutaan masyarakat Indonesia yang berempati kepada masyarakat Palestina tersebut, FIFA mencabut keputusannya untuk menggelar Piala Dunia di Indonesia. Sebuah konsekuensi yang berat, jika menimbang kesempatan meraih cuan. Tetapi justru memberikan ruang untuk membuktikan Indonesia masih mempunyai perikemanusiaan.
Itulah segelintir kontroversi yang melibatkan Ganjar Pranowo. (*)