SAINS | TD – Penampakan dua bulan yang akan menghiasi malam hari di akhir September 2024 tentu akan sangat dinantikan bagi para penggemar fenomena alam.
Munculnya ‘bulan mini’ di samping bulan bumi sebenarnya telah diprediksi sejak awal Agustus oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat atau NASA. Melalui rangkaian teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) atau Sistem Peringatan Terakhir Dampak Terestrial Asteroid yang tersebar di Hawaii, Afrika Selatan, dan Chili, NASA berhasil mendeteksi sebuah asteroid dari sabuk asteroid Arjuna yang mengelilingi matahari akan mendekati bumi.
Asteroid yang disebut dengan kode 2024 PT5 tersebut dikabarkan akan melewati bumi dan membentuk lintasan tapal kuda selama 29 September hingga 25 November 2024 akibat terperangkap oleh gravitasi bumi.
Sayangnya, selama berdekatan dengan bumi, asteroid tersebut hanya dapat diamati dengan menggunakan teleskop khusus. Pasalnya, jarak dan ukuran benda langit tersebut. Puncak kedekatan asteroid 2024 PT5 pada bumi diperkirakan terjadi pada 24 Oktober 2024 dengan jarak 4,2 juta kilometer, cukup jauh dan tidak akan jelas terlihat dengan teleskop amatir.
Jurnal dari The American Astronomical Society juga mengatakan bahwa asteroid tersebut hanya berdiameter 10 meter. Sehingga tidak akan membawa dampak signifikan pada bumi, termasuk pasang surut air laut maupun perubahan lama rotasi bumi.
Sedangkan besar bulan yang dimiliki bumi saat ini memiliki diameter 3,5 juta meter, ribuan kali besarnya dibanding asteroid tersebut.
Situs pengetahuan Smithsonianmag mengungkap kedatangan benda langit yang menyerupai bulan pada bumi tidak hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, pada tahun 2006, 2020, dan 2022, sebuah satelit bahkan bertahan hingga satu tahun di dekat bumi.
Media resmi ATLAS sendiri mengatakan asteroid-asteroid yang mendekati bumi dengan jinak seperti 2024 PT5 dapat membawa keuntungan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan berharap suatu saat dapat membawa ‘bulan mini’ ke dalam laboratorium mereka untuk diteliti. (Pat)