Mahasiwa Dibanting, Himata Banten Raya: Kejang-kejang dan Pingsan

KABUPATEN TANGERANG | TD — Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) Banten Raya, Akbar Mujahidin mengatakan Fariz, rekan mereka yang dibanting polisi sempat mengalami kejang-kejang. “Sempat pingsan sekarang sudah siuman,” ujarnya saat dihubungi, Rabu 13 Oktober 2021.

Menurut Akbar, aksi kekerasan polisi yang membanting rekan mereka terjadi saat unjuk rasa mahasiswa di Kantor Bupati Tangerang, Rabu 13 Oktober 2021. “Padahal kami hanya berjumlah 30 orang, kami tidak melakukan perlawanan,” ujarnya.

Baca Juga

3 tahun  lalu

Kepatuhan Perusahaan di Tangerang Lapor Peraturan Perusahaan Rendah

61 Redaksi TD

Baca juga:

• Satu Mahasiswa Kejang-kejang Dibanting saat Unras HUT Kabupaten Tangerang

• Mahasiswa Dibanting saat Unras, Legislator: Anak-anak Bukan Teroris

• Polisi Banting Mahasiswa, Kapolresta Tangerang: Kami Tindak Tegas

• Polisi Amankan 18 Mahasiswa yang Unras saat HUT Kabupaten Tangerang

Menurut Akbar, sambil berorasi saat itu puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Banten Raya dan aliansi tiba-tiba ada dorongan dari polisi. “Kami tidak mendorongi, kami coba mempertahankan, tapi ternyata di belakang kami sudah ada polisi juga, kami seperti terkepung,” katanya.

Selanjutnya aksi dorong mendorong terjadi yang berujung dengan bentrokan antara polisi dan puluhan mahasiswa dari Untirta, UIN Sultan Maulana Hasanudin dan UIN Syarif Hidayatullah Tangsel tersebut. Dalam rekaman video yang beredar luas terlihat  seorang polisi mengangkat, memiting lalu membanting dengan keras tubuh seorang pendemo hingga kejang-kejang.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Penanganan Banjir di Kabupaten Tangerang, Bupati Zaki : Normalisasi Sungai di Hilir

58 Redaksi TD

Belakangan diketahui pendemo yang dibanting itu adalah Fariz, mahasiswa semester 9 UIN Sultan Mualana Hasanudin Serang. (Faraaz/Rom)