KOTA TANGERANG | TD — Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28. Terutama terkait penanganan banjir yang masih menjadi momok tahunan yang melanda Kota Tangerang.
“Jadi pekerjaan rumahnya masih banyak, terutama dalam penanganan masalah banjir,” ujar Arief saat usai rapat paripurna HUT Kota Tangerang di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, (DPRD), Minggu,(28/02/2021).
Arief mengatakan selama ia menjabat, pihaknya terus berupaya melakukan evaluasi soal penanganan banjir. Dari hasil evaluasi dari tahun 2020 sampai awal 2021, kondisi sejumlah sungai atau kali di Kota Tangerang mengalami sedimentasi sehingga membuat airnya melimpas ke permukiman warga.
Padahal, kata Arief pihaknya telah melakukan berbagai upaya, seperti pembuatan tanggul dan turab. Pemkot Tangerang telah membangun turab di 19 lokasi dengan total panjang mencapai 1,4 kilometer. Bahkan, di Total Persada Periuk Pemkot Tangerang telah membangun berlapis-lapis tanggul namun hal tersebut tak membuat wilayah itu terbebas banjir.
“Kita belajar di tahun 2020, belajar juga di 2021. Jadi kondisi airnya melimpas dari sungai yang ada. Padahal kondisi tangulnya sudah ditinggikan seperti di Total (Total Persada Periuk) itu ada 3 kali ditinggikan tanggulnya, yang pertama 3 meter, terus 4 meter dan 4,5 meter tapi airnya limpas semua,” ujarnya.
Arief mengatakan upaya Pemkot Tangerang dalam penanganan banjir seperti membangun tanggul, kisdam (karung berisi pasir) dan menerapkan pompa tak akan maksimal kalau tidak ada kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan pusat. Dalam menangani hal itu, Pemkot Tangerang, kata Arief, telah bersurat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupr) dan Pemerintah Provinsi Banten untuk segera melakukan normalisasi kali dan sungai yang menjadi kewenangannya.
“Perlu ada normalisasi yang dilakukan Pemprov dan pusat, baik itu danau atau sungai seperti situ Cipondoh, situ Gede, dan sungai Cisadane, sungai Cirarab, dan kali Angke,” katanya.
Terkait soal infrastruktur, Pemkot Tangerang juga menekankan kepada pemerintah pusat untuk segera memperbaiki sejumlah jalan yang rusak. Menurut Arief, banyak ruas jalan yang rusak akibat kerap dilewati kendaraan bertonase besar untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN). Seperti, Jalan Marsekal Suryadarma, Garuda dan Juanda.
“Di Utara Kabupaten Tangerang pembangunan begitu masif. Kami berharap BPTJ (Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek) dan Provinsi Banten bisa memberikan solusi sehingga kondisi jalan di Kota Tangerang yang diperbaiki jangan sampai rusak lagi. Sehingga menghambat transportasi logistik masyarakat Kota Tangerang,” kata Arief. (Eko Setiawan/Rom)