3 Teknik Parafrase Ini Membuat Kalimat Terasa Lebih Menarik

waktu baca 2 menit
Rabu, 7 Agu 2024 14:13 0 34 Patricia Pawestri

SASTRA | TD – Dengan mengungkapkan ulang suatu kalimat menggunakan kata yang berbeda, atau disebut teknik parafrase, seseorang dapat memaparkan makna kalimat tersebut dengan gaya bahasanya sendiri yang unik.

Kekhasan seorang penulis adalah gaya bahasanya. Hal ini dapat dipupuk dengan berlatih mengungkapkan kalimat atau paragraf dari karya sastra lama dengan caranya tersendiri.

Dalam teknik parafrase, berbagai gaya bahasa dan struktur kalimat dapat digunakan. Misalnya dalam tiga teknik berikut:

1. Teknik Parafrase Ekspansi

Parafrase ekspansi dibuat dengan memperluas kalimat asli. Di sini, penambahan detail atau penjelasan tambahan dapat digunakan. Misalnya:

“Dia sangat menawan.”

Dapat diperluas menjadi:

“Dengan kecantikan dan kemolekannya yang luar biasa, dia selalu dapat menarik perhatian siapa saja dengan mudah.”

2. Teknik Parafrase Kontraksi

Sebuah kalimat yang luas dapat dimampatkan dengan menghilangkan kata yang tidak terlalu penting. Pemampatan juga dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa kalimat menjadi satu.

Berikut contoh parafrase kontraksi:

“Karena jadwal penerbangan ke Himalaya diubah beberapa kali hingga ke musim dingin, kami akhirnya membatalkan berkunjung ke kampung halaman nenek.”

Dapat dimampatkan menjadi:

“Perubahan jadwal penerbangan yang berulang memaksa kami membatalkan rencana ke rumah nenek di Himalaya.”

3. Teknik Parafrase Substitusi

Untuk menghindari pengulangan kata yang membosankan, atau membuat kalimat yang lebih menarik, teknik parafrase substitusi dapat dilakukan dengan mengganti kata atau frase yang sama maknanya.

Misalnya:

“Rumah tinggal itu sangat mewah.”

Dapat lebih menarik seperti:

“Puri itu begitu eksentrik.”

Demikian beberapa contoh parafrase yang dapat memupuk perkembangan gaya bahasa yang menarik sebagai ciri khas penulis karya sastra. (Pat)

 

Unggulan

LAINNYA