Kirana Ashawidya Baskara, Siswi Asal Tangsel Terpilih Jadi Paskibraka Tingkat Pusat

waktu baca 2 menit
Selasa, 25 Jun 2024 23:30 0 325 Redaksi TD

KOTA TANGSEL | TD — Kirana Ashawidya Baskara siswa SMA Labschool, Cirendeu asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpilih sebagai calon Paskibraka Tingkat Pusat tahun 2024.

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, Warta Wijaya menjelaskan pihaknya merasa bangga, sebab di tahun 2024 Tangsel untuk ketiga kalinya secara beruntun berhasil mewakili Banten untuk paskibraka tingkat nasional.

“Tahun ini dari Tangsel Kirana Ashawidya dan Naufal Gibran Ahmddinezad dari Kabupaten Serang yang akan mewakili Banten mengibarkan duplikat bendera pusaka sebagai paskibraka di Ibu Kota Nusantara (IKN),” ucapnya, Selasa 25 Juni 2025.

Menurut Warta, keberhasilan Kirana Ashawidya, tidak lepas dari kolaborasi semua pihak, selain itu, ia pun terus berjuang hingga akhirnya menggapai impiannya.

“Keberhasilan mereka tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak terkait di Tangsel,” terangnya.

“Peran luar biasa Asha didukung oleh peran aktif orang tua, pembina di sekolah, serta dukungan pemerintah Kota Tangsel, khususnya Kesbangpol yang telah mendampingi dan memfasilitasi para calon Paskibraka,” tambahnya.

Warta menuturkan, prestasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen Tangsel dalam mempersiapkan generasi muda yang berpotensi.

Ia juga mengatakan, keberhasilan itu juga karena sumbangan berharga dari rekan-rekan senior dan pelatih dari Purna Paskibraka yang turut memberikan pembekalan kepada calon-calon Paskibraka.

“Ke depannya, harapan besar terletak pada suksesnya misi Asha di IKN serta kemampuannya dalam membawa nama baik Banten, khususnya Tangsel, di panggung nasional,” ujar Warta.

Profil Kirana Ashawidya Baskara

Kirana Ashawidya Baskara (Foto : Istimewa)

Kirana Ashawidya Baskara, atau akrab disapa Asha, adalah siswi di SMA Labschool Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Asha mewakili Tangsel dan Provinsi Banten dalam ajang bergengsi ini.

Asha, yang lahir pada 13 Juni 2008 di Tangsel, saat ini berusia 16 tahun. Cita-citanya menjadi dokter gizi menunjukkan komitmen dan semangatnya dalam berkontribusi bagi masyarakat.

Namun, perjalanannya untuk sampai ke tingkat nasional tidaklah mudah. Ia harus melewati serangkaian seleksi ketat yang diadakan oleh Kesbangpol dari tingkat Kota, Provinsi, hingga tingkat Pusat.

Salah satu tantangan utama adalah memenuhi kriteria fisik yang ketat, seperti tinggi badan minimal 165 sentimeter untuk putri. Selain itu, Asha juga harus melewati tes kesehatan fisik yang meliputi lari selama 12 menit, push-up, sit-up, dan shuttle run.

Tidak hanya itu, wawancara mengenai kewarganegaraan, prestasi akademik, serta tes wawasan kebangsaan (TWK) dan tes intelegensi umum (TIU) juga menjadi bagian dari proses seleksi yang harus dilaluinya.

Perjalanan Kirana Ashawidya dalam memperoleh prestasi itu tidaklah mudah. Sebab, harus melalui serangkaian seleksi ketat mulai dari tingkat kota hingga akhirnya bersaing di tingkat nasional. (Idris Ibrahim/Red)

LAINNYA