BANDARA | TD — Satuan Tugas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta menambah 100 personel untuk mengawasi blind spot di jalur karantina penumpang dari Luar Negeri via Bandara Soekarno-Hatta.
“Rencana ada penambahan 100 personel untuk mengawasi titik yang dinyatakan rawan,” ujar Komandan Satuan Tugas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Agus Listiyono, Senin 7 Februari 2022.
Namun, Agus tidak mau menyebutkan titik-titik rawan tersebut. Menurut Agus, 100 personel tersebut akan menambah jumlah personel Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini berjumlah 54 orang.
100 personel, kata Agus, sesuai yang dibutuhkan dalam mengawasi jalur karantina penumpang dari Luar Negeri di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini terbagi di tiga pintu masuk yaitu Terminal 3 Kedatangan Internasional, Terminal 2 F dan Terminal 1. “Jika selama ini petugas kami fokus di Terminal 3 sekarang terbagi di Terminal 2 F yang dikhususkan untuk jamaah Umrah dan Apron Terminal 1 yang juga dijadikan Terminal Internasional sejak Bandara Halim Perdanakusuma ditutup,” kata Agus.
Selain mengawasi tiga pintu masuk, kata Agus, penambahan personel dibutuhkan mengingat jumlah penumpang dari Luar Negeri saat ini terus meningkat dan mencapai angka tertinggi selama pandemi. “Saat ini jumlah penumpang dari Luar Negeri mencapai 4.000- 4.400 per hari, ini mulai terjadi sejak Desember, Minggu kemarin saja 6 Februari penumpang mencapai 4.195 orang,” kata Agus.
Agus mengakui ada sejumlah blind spot atau titik buta di arus karantina penumpang dari Luar Negeri di Bandara Soekarno-Hatta. Blind spot yang berada di area sejak penumpang Luar Negeri turun dari pesawat hingga menuju tempat karantina ini menjadi titik rawan munculnya penyimpangan seperti mafia karantina. “Ada (blind spot), makanya sekarang dalam tahap penyempurnaan,” ujarnya.
Menurut Agus, titik rawan tersebut terus dievaluasi semua pihak. Menurut dia, Satgas Covid-19 udara dibentuk pertama kali sejak adanya Covid-19 sehingga dalam perjalanannya masih ada kekurangan yang harus disempurnakan.
“Kekurangannya masih ada dan harus disempurnakan sehingga tidak timbul mafia karantina dan penyimpangan lainnya. Kerawanan-kerawanan itu terus dievaluasi.”
Sebagai tindaklanjut dari hasil evaluasi, Agus mengatakan, Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta melakukan pengawasan ketat di titik titik blind spot tersebut. “Tindaklanjut pengawasan blind spot, sudah dilakukan tim gabungan dengan cara sidak dan patroli,” kata Agus. (Faraaz/Rom)