OPINI | TD – Dalam dunia pendidikan, setiap siswa memiliki cara unik dalam menyerap dan memahami informasi. Memahami tipologi belajar ini sangat penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Terdapat beberapa gaya belajar umum yang sering ditemukan, yaitu visual, auditori, dan kinestetik, masing-masing dengan karakteristik dan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran.
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung lebih mudah memahami informasi melalui gambar, grafik, dan diagram. Mereka dapat mengingat informasi lebih baik ketika disajikan dalam bentuk visual. Sebagai contoh, saat seorang guru mengajarkan konsep-konsep kompleks seperti ekosistem, penggunaan peta konsep yang menggambarkan hubungan antar elemen akan sangat membantu siswa visual untuk memahami interaksi antara bagian-bagian tersebut. Video pembelajaran juga merupakan alat yang efektif; misalnya, video dokumenter dapat membuat peristiwa sejarah lebih hidup dan mudah diingat.
Di sisi lain, siswa dengan gaya belajar auditori lebih baik dalam menyerap informasi melalui suara. Mereka cenderung lebih fokus saat mendengarkan penjelasan atau diskusi. Dalam konteks pembelajaran, diskusi kelas menjadi metode yang sangat efektif untuk siswa auditori, yang dapat berkontribusi dengan baik saat ada kelompok diskusi, seperti saat membahas buku atau topik tertentu. Penggunaan podcast pendidikan atau ceramah dari para ahli juga sangat bermanfaat, karena siswa bisa mendengarkan materi kapan saja dan di mana saja, menjadikan proses belajar lebih fleksibel.
Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik belajar paling baik melalui pengalaman langsung dan aktivitas fisik. Mereka sering merasa tidak nyaman jika hanya duduk diam dalam waktu lama. Dalam pelajaran sains, misalnya, melakukan eksperimen langsung seperti reaksi kimia sederhana akan sangat menarik bagi siswa kinestetik. Mereka cenderung lebih memahami konsep ketika terlibat langsung dalam proses tersebut. Selain itu, role play atau simulasi situasi dalam pembelajaran bahasa atau sejarah juga dapat membantu siswa kinestetik memahami konteks dengan lebih baik.
Penting untuk memahami perbedaan individu, karena setiap anak memiliki kombinasi gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang mungkin lebih dominan dalam satu gaya namun juga memiliki elemen dari gaya lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengenali gaya belajar siswa melalui observasi dan interaksi. Dengan memahami gaya belajar masing-masing siswa, guru dapat menerapkan beragam pendekatan dalam pengajaran.
Menggunakan berbagai metode pengajaran yang mencakup semua gaya belajar dapat membantu setiap siswa merasa terlibat dan mendapatkan manfaat maksimal dari pembelajaran. Misalnya, jika sebagian besar kelas terdiri dari siswa visual, guru dapat lebih banyak menggunakan alat bantu visual untuk menjelaskan materi. Fleksibilitas dalam pengajaran juga sangat diperlukan; pendidik harus bersedia beradaptasi dengan kebutuhan siswa agar proses pembelajaran menjadi lebih inklusif.
Penulis: Lula Najwa Kamila
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. (*)