KABUPATEN TANGERANG | TD — Titik banjir di Jalan Mataram Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Sebagai solusi jangka pendek, Pemkab melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang membangun rumah pompa di titik banjir di wilayah tersebut.
“Pada lokasi titik banjir di tahun ini 2024, kami DBMSDA Kabupaten Tangerang memprogramkan pembangunan rumah pompa banjir sebanyak 8 unit. Salah satunya di Jalan Mataram Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua,” ujar Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah Efendi, S.Sos, M.Si melalui Kepala Bidang Sumber Daya (SDA) Rijal Muhammad Fikri, ST, Senin, 29 Juli 2024.
Lanjutnya, kasus banjir di Jalan Mataram Kelurahan Bencongan ini masuk dalam persoalan banjir tahunan. Menurutnya, kehadiran rumah pompa di lokasi ini diharapkan dapat menjadi solusi banjir untuk jangka pendek. “Jadi air di titik jalan tersebut dengan pompa banjir ini disedot dan airnya dialirkan menuju saluran pembuangan menuju Kali Sabi. Rumah pompa banjir ini merupakan solusi jangka pendek,” ungkapnya.
Secara sistem kerja, Rijal menuturkan, bahwa rumah pompa dibangun di lokasi banjir, yakni dititik terendah perumahan atau jalan tersebut yang berpotensi muncul genangan air Ketika debit air hujan tinggi. “Untuk menentukan titik terendah di Jalam Mataram Kelurahan Bencongan, kami ukur menggunakan teknik pengukuran dan survei di titik terendah. Kemudian kami pasang disitu rumah pompa,” terangnya.
“Dari genangan air di titik terendah itu, air dipompa menuju saluran drainase terdekat. Sehingga nantinya, air banjir itu berkurang. Nah, rumah pompa inilah menjadi solusi jangka pendek,” tandasnya.
Alasan solusi jangka pendek dibutuhkan kata Rijal, karena jika menggunakan jangka menengah dan Panjang, maka pemerintah harus melakukan normalisasi sungai dan drainase yang bagus. Atau cara lainnya yakni dengan membangun tanggul yang terukur dan tingginya harus melebihi muka banjir, serta membangun embung.
“Intinya, solusi jangka menengah dan panjang itu membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya, serta anggaran yang besar. Inilah kenapa kami memerlukan opsi solusi jangka pendek,” jelasnya.
Rijal juga mengungkapkan jika masyarakat membutuhkan rumah pompa untuk menangani banjir ditempatnya bisa mengajukan permohonan ke pemerintah desa atau kelurahan setempat untuk verifikasi persoalannya, untuk kemudian mengajukan ke Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang. “Nanti ada proses rencana penganggaran untuk pembangunan rumah pompa,” ucapnya.
Terkait lahan untuk pembangunan rumah pompa, kata Rijal ada dua mekanisme. Pertama, menggunakan lahan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang. Kedua, lahan masyarakat yang sudah dihibahkan kepada Pemda dan dibuktikan dengan surat hibah. “Setelah status lahan jelas, baru kita bangun rumah pompa. Intinya, harus cari dan pastikan lahannya dulu, bru pemerintah bangun,” katanya.
“Bahkan untuk listrik rumah pompa pun, itu pemerintah yang bayar. Kebutuhan listrik ya disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau melihat kapasitas pompa itu sekitar 800 meter kubik per jam,” pungkasnya.
Diketahui, selain pembangunan rumah pompa di Jalan Mataram Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua, tahun ini juga proses pembangunan rumah pompa di Perum Regency Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasar Kemis, Kolong Tol Merak-Jakarta Desa Koper Kecamatan Kresek, Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir, Perumahan Prima Kecamatan Sepatan, Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru Kecamatan Pasar Kemis, Perumahan Vila Permata Pasar Kemis, serta di Kampung Cirumpak Kecamatan Teluknaga. (Adv)