Startup Bali ecommerceloka Tingkatkan Pendapatan Mitra Properti Hingga 35% Lewat Inovasi Teknologi Digital

waktu baca 3 minutes
Jumat, 23 Mei 2025 14:06 0 Elvira

Dalam situasi industri perhotelan yang masih menghadapi berbagai tantangan pasca pandemi, seperti tingkat hunian yang rendah dan arus kas yang tidak menentu, ecommerceloka hadir sebagai solusi teknologi yang mampu membawa perubahan positif. Startup asal Bali ini, yang berdiri sejak 2019, memberikan layanan digital menyeluruh untuk membantu pemilik hotel, vila, dan guest house skala kecil hingga menengah agar dapat bersaing secara profesional di platform online.

Dengan teknologi yang terintegrasi dan transparansi sebagai nilai utama, ecommerceloka telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 200 properti di berbagai destinasi utama Indonesia, termasuk Bali, Yogyakarta, dan Lombok. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mencatat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 40%. Tidak hanya itu, beberapa mitra berhasil meningkatkan pendapatan hingga 35% sejak mereka mulai menggunakan layanan ecommerceloka.

Layanan ecommerceloka mencakup distribusi multi-channel ke berbagai Online Travel Agent (OTA), manajemen reputasi, serta penerapan strategi harga yang berbasis data dan analisis kompetitor. Keunggulan utama yang ditawarkan adalah transparansi data, dimana mitra memiliki akses ke dashboard real-time yang menampilkan laporan pemesanan, pendapatan, dan performa penjualan secara jelas dan mudah dipantau.

Sistem pembayaran juga dirancang untuk menjaga kepercayaan mitra. Pendapatan dari OTA langsung ditransfer ke rekening pemilik properti, sehingga arus kas tetap lancar dan dapat segera digunakan untuk kebutuhan operasional.

“ecommerceloka dibangun dengan tujuan menciptakan ekosistem yang adil dan efisien bagi pemilik properti. Kami tidak hanya menghadirkan teknologi, tapi juga transparansi, kecepatan, dan peningkatan performa bisnis sebagai nilai utama dalam setiap kemitraan,” ujar Nico S. Wiratama, CEO sekaligus Co-Founder ecommerceloka.

Menurut Nico, visi ecommerceloka adalah memberikan kesempatan yang setara bagi hotel-hotel non-bintang dan properti independen agar dapat tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

“Kami ingin memastikan bahwa strategi pemasaran, konten di OTA, hingga penggunaan teknologi digital mencapai standar yang setara dengan hotel bintang empat ke atas. Kami percaya teknologi harus menjadi alat pemberdayaan bagi pelaku usaha kecil, bukan menjadi hambatan,” tambahnya.

Momentum Pemulihan Pariwisata Mendukung Pertumbuhan

Fokus ecommerceloka pada pasar B2B dan B2C membuktikan bahwa pemilik properti swasta mampu bertahan dan tumbuh meskipun ada ketidakpastian dalam anggaran proyek pemerintah. Sementara banyak pelaku industri lainnya mengalami penurunan, ecommerceloka terus mencatat pertumbuhan berkat pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan mitra secara langsung.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dari 4 juta pada 2020 menjadi hampir 14 juta pada 2024. Selain itu, wisatawan domestik pada April 2024 mencapai 756 ribu, meningkat 33,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini mempertegas peranan teknologi digital dalam memperluas pasar, terutama bagi pemilik properti lokal yang belum maksimal memanfaatkan digitalisasi.

“Momentum pemulihan pariwisata ini adalah kesempatan besar untuk mempercepat transformasi digital dalam sektor perhotelan Indonesia,” tutup Nico.

Tentang ecommerceloka
Didirikan pada 2019 di Bali, ecommerceloka adalah startup teknologi pariwisata yang menyediakan solusi digital end-to-end untuk hotel dan akomodasi. Layanan meliputi manajemen distribusi OTA, peningkatan visibilitas digital, sistem reservasi, strategi harga berbasis data, serta monitoring performa bisnis secara real-time. ecommerceloka bertujuan memberdayakan pemilik properti agar lebih efisien, transparan, dan kompetitif di era digital.

LAINNYA