Sinergi Pemuda dan Pemerintah Kota Tangerang dalam Youth Vibes 2025 Pelajar SMA dan SMK di Kota Tangerang menunjukkan komitmen mereka dalam acara Youth Vibes 2025 yang mengusung tema “Gerak Pemuda Bersama Membangun Kota.” (Foto: Ist)KOTA TANGERANG | TD — Semangat muda yang sehat, kreatif, dan bebas dari kekerasan menggema di ajang Youth Vibes 2025 pada 20 Oktober 2025. Mengusung tema “Gerak Pemuda Bersama Membangun Kota”, kegiatan ini menjadi wadah bagi pelajar Kota Tangerang untuk menunjukkan bahwa energi muda bisa disalurkan ke arah yang positif—tanpa narkoba, tanpa tawuran, dan penuh inspirasi.
Acara yang digagas oleh komunitas pelajar Tangerang Raya bersama Pemerintah Kota Tangerang ini berhasil menarik perhatian ratusan siswa SMA dan SMK. Mereka menyalurkan bakat melalui berbagai penampilan—mulai dari stand-up komedi, musik band pelajar, hingga diskusi interaktif seputar bahaya narkoba dan dampak tawuran pelajar.
Suasana di gedung olahraga (GOR) Gondrong, Cipondoh, tempat berlangsungnya acara, begitu hidup. Di antara keramaian, tampak para pelajar membawa poster bertuliskan “No Drugs, No Anarki”. Pesan sederhana namun kuat ini menggambarkan tekad generasi muda Tangerang untuk menjauhkan diri dari kekerasan dan penyalahgunaan zat berbahaya.
“Selama ini saya sedih melihat teman-teman terlibat tawuran. Dengan ikut Youth Vibes, saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa bersaing sehat lewat prestasi, bukan kekerasan,” ujarnya.
Tak kalah menarik, band pelajar yang membawakan lagu bertema motivasi dengan lirik “hidupkan mimpi, tinggalkan gelap” berhasil memukau penonton. Melalui musik, mereka menyampaikan pesan moral dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
Ketua Aliansi Alumni Pelajar Tangerang Raya (ALPETARA), Fadel Akbar, menyebutkan bahwa kegiatan seperti Youth Vibes memiliki peran strategis dalam membangun karakter generasi muda.
“Pelajar adalah aset penting bagi kota. Mereka perlu difasilitasi untuk menyalurkan kreativitasnya agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif,” jelasnya.
Acara ini juga menunjukkan sinergi kuat antara komunitas pelajar, alumni, dan Pemerintah Kota Tangerang. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat represif terhadap kenakalan remaja, tetapi juga proaktif—memberikan ruang dan arah positif bagi tumbuhnya karakter dan tanggung jawab sosial.
Meski sukses menghadirkan antusiasme besar, tantangan terbesar justru terletak pada keberlanjutan gerakan. Bagaimana semangat “tanpa narkoba, tanpa kekerasan” ini bisa terus hidup di lingkungan sekolah sehari-hari?
Seorang guru pembimbing mengingatkan bahwa kegiatan seperti ini perlu diikuti dengan langkah konkret.
“Setelah acara, perlu dibentuk klub anti-narkoba, forum diskusi, atau kegiatan seni dan olahraga bersama. Dengan begitu, semangat positif yang tumbuh di Youth Vibes bisa terus berlanjut.”
Youth Vibes 2025 bukan hanya sekadar festival pelajar. Ia adalah gerakan moral dan sosial yang menumbuhkan kesadaran baru di kalangan remaja Tangerang: bahwa masa depan yang gemilang dimulai dari pilihan hidup yang sehat, cerdas, dan penuh karya.
Jika semangat ini terus dijaga, Youth Vibes bukan hanya akan dikenang sebagai acara tahunan, tetapi sebagai titik awal lahirnya generasi Tangerang yang berdaya dan berkarakter—membangun kota dengan energi muda yang bersih dari narkoba dan tawuran.
Penulis: Santi Aulia
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Tangerang. (*)