Relawan TIK Provinsi Banten Siap Menggelar Roadshow “Gerebek Digital” untuk Meningkatkan Literasi Digital

waktu baca 3 menit
Senin, 2 Des 2024 13:19 0 42 Redaksi

TANGERANG | TD – Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Banten adalah sebuah komunitas yang berperan penting di Indonesia, memiliki struktur kepengurusan di tingkat wilayah yang telah menjadi mitra strategis dalam upaya pemberdayaan TIK dan literasi digital di masyarakat.

Ahmad Taufiq, Ketua Relawan TIK Provinsi Banten, menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan diri untuk menyebar ke berbagai daerah di Banten guna melaksanakan program “Gerebek Digital”. Program ini berfokus pada peningkatan literasi digital dan pemberdayaan TIK di kalangan masyarakat.

“Kami sedang dalam tahap persiapan untuk program ‘Gerebek Digital’ yang akan menjelajahi Banten untuk memberikan edukasi tentang TIK dan literasi digital. Kami berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban berita palsu, hacking, atau melakukan ujaran kebencian di media sosial. Selain itu, kami ingin para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai platform digital yang ada untuk mengembangkan usaha mereka,” kata Taufiq dikutip Senin, 2 Desember 2024.

Gerebek Digital oleh Relawan TIK Banten. (Foto: Ist)

Taufiq mengibaratkan teknologi digital seperti pisau dan apel di dapur. Jika pisau digunakan dengan benar untuk memotong apel, kita akan mendapatkan makanan yang bergizi. Namun, jika kita salah dalam menggunakan pisau, maka bisa berakibat celaka. Sementara, jika kita hanya membiarkan pisau dan apel tanpa memanfaatkan keduanya, kita akan mengalami kerugian saat lapar.

Ia menjelaskan bahwa literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi yang beragam dari berbagai sumber melalui perangkat teknologi digital. Terdapat empat pilar yang dikenal dengan singkatan CABE.

“Ada empat pilar dalam literasi digital. Pertama, Cakap Digital, yang berarti kemampuan menggunakan teknologi digital dengan bijak, seperti memanfaatkan hasil kebun. Dengan keterampilan ini, kita bisa mendapatkan manfaat finansial.

Keterampilan kedua yaitu Aman Digital, yaitu kemampuan untuk melindungi perangkat digital dan berhati-hati terhadap ancaman keamanan informasi seperti hacking, virus, dan malware. Kunci utamanya adalah tidak sembarangan mengklik tautan dan cermat dalam membedakan jebakan keamanan yang sering muncul dari iklan atau pesan dari orang asing. Ini seperti pagar untuk melindungi pohon dari hama,” kata Taufiq.

Ahmad Taufiq, Ketua Relawan TIK Provinsi Banten. (Foto: Ist)

“Ketiga, Budaya Digital. Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus mengingat pentingnya Bhinneka Tunggal Ika dalam dunia digital. Hindari perdebatan SARA di media sosial dan bangun budaya digital yang positif, termasuk menghindari kecanduan gawai. Ini mirip dengan akar pohon yang harus kuat agar dapat tumbuh tegak,” terangnya.

“Terakhir, Etika Digital. Ibarat batang pohon, etika dan kejujuran adalah hal yang terpenting. Jangan karena merasa anonim, kita mengabaikan etika, padahal komunikasi di dunia maya adalah interaksi antar manusia yang harus menjunjung tinggi sopan santun dan etika komunikasi,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, kegiatan edukasi literasi digital yang akan datang akan diadakan di Atrium SQP Building Scientia Square Park – Gading Serpong, Kabupaten Tangerang pada tanggal 5 Desember 2024, sebagai bagian dari Tangerang Gemilang Book Fair 2024. Taufiq, yang akan menjadi narasumber, siap memberikan edukasi interaktif yang diselingi hiburan kepada puluhan mahasiswa dan pelajar yang hadir. Ia mengundang semua pihak, baik sekolah, kampus, organisasi masyarakat, serta jenjang RT/RW/Desa/Kelurahan yang ingin menyelenggarakan edukasi literasi digital, untuk menghubungi Relawan TIK Provinsi Banten melalui nomor ponsel 0812-100-555-16 untuk pengaturan jadwal. (*)

LAINNYA