Pelajar Hadang Truk Masih Marak di Batuceper Tangerang

waktu baca 2 menit
Jumat, 29 Jul 2022 18:52 0 76 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD Meski berbahaya untuk keselamatan jiwa, tetapi aksi menumpang kendaraan dengan menghadang truk di jalan raya masih terjadi di wilayah Kota Tangerang.

Seperti dalam rekaman video yang diterima TangerangDaily, aksi yang familiar disebut nge-BM itu dilakukan sekelompok remaja di wilayah Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.

Dalam video itu, sekelompok remaja yang diduga pelajar menghentikan mobil untuk nge-BM di Jalan Juanda, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.

Tampak dalam video amatir itu, enam remaja mengenakan seragam sekolah berbalut jaket mencoba menghentikan kendaraan truk terbuka yang melintas.

Ashabul, warga di sekitar lokasi mengaku kerap menyaksikan kelompok anak yang rata-rata berusia remaja atau masih bersekolah menghadang truk di sekitaran lokasi tersebut.

“Di sini sering pelajar menghentikan truk untuk menumpang. Enggak tahu mereka sekolahnya dimana,” ujarnya, Jumat, 29 Juli 2022.

Dirinya sangat menyayangkan dengan fenomena tersebut, karena aksi tersebut membahayakan keselamatan jiwa pelaku.

“Melihatnya saja sudah ngeri banget, karena banyak juga berita anak yang terlindas truk dalam aksi serupa,'” katanya.

Anas salah satu pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Juanda juga mengaku geram dengan perilaku nge-BM tersebut. “Bahaya banget, kadang mengganggu pengguna jalan lainnya juga,” katanya.

Menanggapi peristiwa itu, Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Metro Tangerang Kota, Ajun Komisaris Sobari mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan personel untuk melakukan patroli pada jam pulang sekolah.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Kanit Polsek Batuceper. Kemudian personel kami segera arahkan ke lokasi tersebut. Setiap hari kami melakukan patroli untuk memantau saat jam pulang anak sekolah. Kemarin lalu kami juga melakukan operasi gabungan,” katanya.

Ia juga mengatakan, Polres Metro Tangerang memiliki program berupa sosialisasi di sekolah-sekolah guna meminimalisir perilaku yang dapat membahayakan keselamatan para pelajar.

“Kami juga selalu sosialisasi dengan guru-guru di sekolah,” katanya.

Apabila didapati pelajar yang nge-BM, masih kata dia, petugas akan mengamankan untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

“Tindakannya, kami amankan, kami periksa ponselnya, lalu kami bawa ke Polres untuk pendataan dan pembinaan lebih lanjut, dan orang tuanya kami panggil. Hal itu sudah kami lakukan berkali-kali,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)

LAINNYA