Rahasia Makanan Sehat Ada di Balik Kemasan: Yuk, Pelajari Informasi Nilai Gizinya!

waktu baca 4 minutes
Sabtu, 11 Okt 2025 23:55 0 Nazwa

OPINI | TD — Setiap kali kita melangkah ke minimarket atau supermarket, mata kita disuguhi berbagai pilihan makanan dan minuman dalam kemasan. Desain yang menarik, warna mencolok, hingga klaim seperti “rendah gula”, “bebas lemak”, atau “tinggi serat” sering kali membuat kita tergoda untuk langsung memasukkannya ke keranjang belanja.

Namun, di balik tampilan yang menggoda itu, ada satu bagian kecil yang sering terlewat: label informasi nilai gizi. Padahal, tabel sederhana di balik kemasan tersebut adalah kunci utama untuk menjadi konsumen cerdas dan hidup sehat. Melalui label itu, kita bisa mengetahui kandungan energi, lemak, protein, karbohidrat, gula, hingga natrium dari setiap porsi makanan yang kita konsumsi. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum terbiasa membaca dan memahami maknanya.

Mengapa Penting Mempelajari Nilai Gizi?

Mempelajari nilai gizi bukan hanya urusan ahli gizi atau akademisi. Ini adalah bekal hidup sehat bagi semua orang. Dengan memahami cara membaca label gizi, kita bisa:

  • Mengetahui apa yang masuk ke tubuh. Apakah makanan itu benar-benar sehat, atau justru tinggi lemak dan gula tersembunyi?
  • Menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan tubuh. Anak remaja aktif butuh lebih banyak energi dan protein, sedangkan penderita hipertensi perlu membatasi natrium.
  • Mencegah penyakit tidak menular. Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak berkontribusi pada obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
  • Mendukung produk lokal bergizi. Dengan memahami nilai gizi, kita bisa lebih menghargai produk pangan lokal yang sehat dan berkualitas.

Singkatnya, evaluasi nilai gizi membantu kita hidup lebih sadar, selektif, dan bijak dalam memilih makanan.

Rahasia di Balik Label Informasi Gizi

Label gizi biasanya terletak di bagian belakang atau samping kemasan, berisi daftar zat gizi dan jumlahnya per porsi. Agar tak bingung, berikut panduan mudah membacanya:

  1. Perhatikan ukuran sajian (serving size). Satu kemasan belum tentu satu porsi. Jika tertulis “1 porsi = 100 ml” dan kamu minum 200 ml, maka semua angka gizi perlu dikalikan dua.
  2. Lihat total energi. Energi (kkal) menunjukkan berapa banyak tenaga yang dihasilkan. Kebutuhan rata-rata orang dewasa sekitar 2.000 kkal per hari.
  3. Perhatikan lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol. Lemak penting bagi tubuh, tapi jika berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
  4. Cek kadar natrium (garam). Batas aman konsumsi natrium adalah 2.000 mg per hari. Waspadai makanan olahan seperti mi instan atau camilan asin.
  5. Amati total gula. Batas konsumsi gula menurut Kemenkes adalah 50 gram per hari (sekitar 4 sendok makan). Produk dengan gula tinggi sebaiknya dibatasi.
  6. Perhatikan protein dan serat. Protein penting untuk pertumbuhan, sedangkan serat membantu pencernaan. Pilih makanan tinggi serat seperti gandum atau kacang-kacangan.
  7. Lihat persentase AKG (% AKG). Angka Kecukupan Gizi menunjukkan berapa persen kebutuhan harian yang dipenuhi satu porsi. Misalnya “10% AKG” berarti satu porsi memenuhi 10% kebutuhan harian orang dewasa.

Dengan memahami informasi ini, kita bisa menilai apakah makanan tersebut seimbang, berlebihan, atau justru kurang gizi.

Kesadaran Kecil, Dampak Besar

Coba tanya diri sendiri: seberapa sering kita membaca label gizi sebelum membeli minuman manis atau camilan? Kebanyakan orang lebih fokus pada rasa dan harga, bukan kandungan gizinya. Padahal, kesadaran sederhana ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.

Bayangkan seorang pelajar yang setiap hari membeli minuman boba. Jika ia membaca label dan mengetahui bahwa satu gelas boba mengandung 300 kalori dan 40 gram gula, mungkin ia akan berpikir dua kali untuk mengonsumsinya setiap hari.

Kesehatan Dimulai dari Pilihan Kecil

Membaca label gizi bukan hanya soal angka, tapi tentang bagaimana kita menghargai tubuh sendiri. Semakin kita paham label gizi, semakin mudah kita menjaga kesehatan tanpa harus melakukan pantangan ekstrem. Kita tetap bisa menikmati makanan enak — dengan kesadaran dan keseimbangan.

Jadi, mulai hari ini, saat kamu memegang kemasan makanan di toko, jangan langsung tergoda oleh warna atau klaim “sehat” di depan kemasan. Balikkan dulu, lalu baca tabel informasi gizinya. Karena di sanalah kunci untuk hidup sehat, bijak, dan cerdas dalam memilih pangan.

Penulis: Comala Lukita Novilianty Manalu
Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (*)

LAINNYA