OPINI | TD — Setiap kali kita melangkah ke minimarket atau supermarket, mata kita disuguhi berbagai pilihan makanan dan minuman dalam kemasan. Desain yang menarik, warna mencolok, hingga klaim seperti “rendah gula”, “bebas lemak”, atau “tinggi serat” sering kali membuat kita tergoda untuk langsung memasukkannya ke keranjang belanja.
Namun, di balik tampilan yang menggoda itu, ada satu bagian kecil yang sering terlewat: label informasi nilai gizi. Padahal, tabel sederhana di balik kemasan tersebut adalah kunci utama untuk menjadi konsumen cerdas dan hidup sehat. Melalui label itu, kita bisa mengetahui kandungan energi, lemak, protein, karbohidrat, gula, hingga natrium dari setiap porsi makanan yang kita konsumsi. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum terbiasa membaca dan memahami maknanya.
Mempelajari nilai gizi bukan hanya urusan ahli gizi atau akademisi. Ini adalah bekal hidup sehat bagi semua orang. Dengan memahami cara membaca label gizi, kita bisa:
Singkatnya, evaluasi nilai gizi membantu kita hidup lebih sadar, selektif, dan bijak dalam memilih makanan.
Label gizi biasanya terletak di bagian belakang atau samping kemasan, berisi daftar zat gizi dan jumlahnya per porsi. Agar tak bingung, berikut panduan mudah membacanya:
Dengan memahami informasi ini, kita bisa menilai apakah makanan tersebut seimbang, berlebihan, atau justru kurang gizi.
Coba tanya diri sendiri: seberapa sering kita membaca label gizi sebelum membeli minuman manis atau camilan? Kebanyakan orang lebih fokus pada rasa dan harga, bukan kandungan gizinya. Padahal, kesadaran sederhana ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
Bayangkan seorang pelajar yang setiap hari membeli minuman boba. Jika ia membaca label dan mengetahui bahwa satu gelas boba mengandung 300 kalori dan 40 gram gula, mungkin ia akan berpikir dua kali untuk mengonsumsinya setiap hari.
Membaca label gizi bukan hanya soal angka, tapi tentang bagaimana kita menghargai tubuh sendiri. Semakin kita paham label gizi, semakin mudah kita menjaga kesehatan tanpa harus melakukan pantangan ekstrem. Kita tetap bisa menikmati makanan enak — dengan kesadaran dan keseimbangan.
Jadi, mulai hari ini, saat kamu memegang kemasan makanan di toko, jangan langsung tergoda oleh warna atau klaim “sehat” di depan kemasan. Balikkan dulu, lalu baca tabel informasi gizinya. Karena di sanalah kunci untuk hidup sehat, bijak, dan cerdas dalam memilih pangan.
Penulis: Comala Lukita Novilianty Manalu
Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (*)