Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai memberikan keterangan terkait rencana pengelolaan sampah dan proyek PSEL di Puspemkot Tangsel. (Foto: Ist)KOTA TANGSEL | TD — Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus mencari solusi permanen dalam penanganan masalah sampah. Pemerintah saat ini tengah melakukan kajian komprehensif dari berbagai aspek — mulai dari teknis, hukum, hingga potensi pendapatan daerah — guna menentukan arah kebijakan pengelolaan sampah jangka panjang.
Benyamin menjelaskan, kajian tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang turut dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Provinsi Banten.
“Kami masih melakukan kajian dari berbagai perspektif — pendapatan daerah, teknis, hukum, dan lainnya — terkait arah penanganan sampah di Tangerang Selatan,” ujar Benyamin usai ditemui di Puspemkot Tangsel, Senin (3/11/2025).
Saat ini, Pemerintah Kota Tangsel masih berpegang pada Surat Penunjukan Pemenang Lelang (SPPL) yang telah berlaku. Meski begitu, Benyamin menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan konsultasi lanjutan dengan sejumlah kementerian, termasuk Kemenkopangan, KLHK, serta pihak swasta Danantara, untuk memperkuat arah kebijakan pengelolaan sampah jangka panjang.
Menurutnya, proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) tetap menjadi prioritas dan solusi strategis nasional bagi Tangsel.
“Proyek PSEL tidak dibatalkan, tetap akan ditempuh. Kalau tidak pakai PSEL, lalu pakai apa lagi? Teknologi adalah jawaban utama dalam penanganan sampah secara total di Tangsel,” tegas Benyamin.
Sambil menunggu realisasi proyek PSEL, Benyamin mengungkapkan bahwa Pemkot Tangsel tengah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten dan Kota Bogor, untuk mengatasi penumpukan sampah sementara.
“Tangsel mendapat jatah pembuangan 10 ton per hari ke fasilitas pengolahan sampah Lulut Nambo. Saya sedang melobi Kabupaten dan Kota Bogor agar sebagian jatah mereka bisa dialokasikan ke Tangsel, termasuk membuka peluang kerja sama dengan TPA Galuga, Bogor,” jelasnya.
Selain itu, Benyamin menegaskan dukungan terhadap rencana aglomerasi pengelolaan sampah lintas daerah yang tengah digagas oleh Pemerintah Provinsi Banten.
“Peluang aglomerasi juga tetap kita tempuh. Saya menunggu rapat lanjutan dari pemerintah provinsi minggu ini,” pungkasnya.
Langkah strategis ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan serius menuntaskan persoalan sampah secara berkelanjutan — tidak hanya mengandalkan tempat pembuangan, tetapi juga mengedepankan inovasi teknologi, kerja sama antarwilayah, dan efisiensi sistem pengelolaan. (Idris Ibrahim)