hpn2024
Kota TangerangKriminalitas

Pria di Tangerang Nyaris Diperas Perempuan yang Dikenal Lewat Medsos

266
×

Pria di Tangerang Nyaris Diperas Perempuan yang Dikenal Lewat Medsos

Sebarkan artikel ini
Berita Tangerang: Pria di Tangerang Nyaris Diperas Perempuan yang Dikenal Lewat Medsos
Ilustrasi : http://fifasteluce.com/
Bagikan:

KOTA TANGERANG I TD —Seorang pemuda di Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, nyaris menjadi korban pemerasan oleh seorang perempuan yang baru dikenalnya melalui media sosial. Kisah tersebut berawal saat Angga (bukan nama sebenarnya) berkenalan dengan seorang perempuan di Facebook.

Angga menceritakan peristiwa itu berawal ketika seorang perempuan dengan akun Facebook EP meminta berteman dengannya pada Rabu (2/12/2020) malam.

“Saya menerima permintaan pertemanan itu karena tertarik oleh foto profilnya. Parasnya cukup cantik,” ujar Angga kepada TangerangDaily, Jumat (4/12/2020).

Tak lama setelah keduanya berteman di dunia maya, percakapan melalui aplikasi Messanger pun berlangsung. Ternyata, perempuan itu menawarkan jasa video panggilan pornografi.

“Saya diminta mentransfer uang Rp50 ribu,” kata Angga.

Angga yang memang mengaku tertarik oleh kesintalan tubuh perempuan itu memenuhi persyaratan tersebut. Ia pun mentransfer uang Rp50 ribu ke nomor rekening atas nama EP.

“Setelah saya mentransfer uang, kemudian ia melakukan panggilan video melalui WhatsApp,” imbuhnya.

Namun, setelah pertunjukan tak senonoh berbau pornografi melalui akun WhatsApp dengan durasi 5 menit itu, keesokan harinya ia kembali dikontak oleh EP. Melalui pesan WhatsApp, Angga diminta mengirimkan uang sebesar Rp1 juta. Kalau tidak, rekaman panggilan video akan disebarkan.

“Awalnya, saya anggap sepele saja. Kemudian, beberapa teman saya ternyata mendapatkan kiriman video saya sedang panggilan video dengan perempuan,” katanya.

Angga mengaku heran karena nomor di telepon genggamnya ternyata juga disalin oleh EP sehingga banyak temannya yang mendapatkan video tersebut.

“Rupanya, ini modus pemerasan baru. Saya menjadi salah seorang korban. Saya menduga mereka dalam jaringan sindikat yang memahami dunia IT karena selain merekam saat panggilan video, mereka juga bias menyebarkannya kepada nomor kontak yang ada di ponsel saya,” terangnya.

Angga mengaku kapok setelah peristiwa tersebut. Ia juga mengingatkan agar tak ada korban selanjutnya.

“Ini pelajaran berharga buat saya. Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial maupun ponsel,” tutupnya. (Red/Rom/ATM)

Bagikan: