Jakarta, 24 April 2025 – Komunitas seni diaspora India di Jakarta, yang dikenal dengan nama ArtBeat, menyelenggarakan pameran seni bertajuk “Sacred Geometry” di Hadiprana Gallery, Jakarta Selatan. Pameran ini dapat disaksikan mulai dari 24 hingga 27 April 2025 dan didukung oleh India Club Jakarta. Sebagai bagian dari acara pembukaan, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, memberikan sambutan hangat yang semakin mempererat hubungan budaya antara India dan Indonesia.
“Sacred Geometry” adalah tema yang dipilih untuk pameran ini, di mana seni tidak hanya mengungkapkan aspek matematis dari bentuk geometris, tetapi juga mengandung makna spiritual yang dalam serta mencerminkan pola dasar alam semesta. “Geometri sakral adalah lebih dari sekadar formula visual; itu adalah bahasa universal yang menghubungkan kita dengan kekuatan lebih tinggi,” kata Shanti Seshadri, Presiden India Club Jakarta dan pendiri ArtBeat.
Pameran ini menjadi wadah bagi 13 seniman diaspora India yang kini menetap di Indonesia untuk berkreasi dan menampilkan karya seni kontemporer yang menggabungkan nilai-nilai spiritual dan simbolik dengan estetika modern. Para seniman tersebut antara lain Aditi Agarwal, Ariya Nair, Jumana Qayyumi, Kavitha Srirangan, Leena Malve, Purvi Bansal, Rashi Sharda, Shanthi Seshadri, Trupti Bane, Ujwala Prabhu, Vaishali Deepak, Vasundara Sur, dan Vijay Laxmi Birla.
Salah satu nilai penting dari pameran ini adalah kontribusi sosial yang dilakukannya. Sebagian dari hasil penjualan karya seni akan disumbangkan untuk mendukung Yayasan Kampung Kids, yang mengelola program pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Ini merupakan bentuk penghargaan bagi masyarakat Indonesia yang telah menerima komunitas India dengan hangat.
Pameran ini juga menjadi simbol pentingnya hubungan diplomatik antara India dan Indonesia, yang semakin erat melalui seni. Dalam sambutannya, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, mengungkapkan, “Indonesia adalah tanah yang sarat dengan makna spiritual, seperti yang terlihat pada Candi Borobudur dan Prambanan, yang mengandung konsep geometri sakral, khususnya melalui mandala yang menghubungkan ajaran Hindu dan Buddha. Ini adalah simbol keteraturan kosmis dan spiritualitas yang dapat ditemukan dalam seni.”
Beliau juga memberikan penghargaan kepada komunitas seni India di Indonesia, yang menurutnya memainkan peran penting dalam memperkenalkan kebudayaan India yang dinamis kepada masyarakat internasional.
Pameran “Sacred Geometry” bukan hanya memperkaya dunia seni Jakarta, tetapi juga memperkuat jembatan budaya antara India dan Indonesia. Karya-karya yang dipamerkan di Hadiprana Gallery menjadi penghubung antara dua negara melalui dimensi spiritual dan seni yang lebih mendalam.
4. Backlink:
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi India Club Jakarta.
5. Isi Konten (lebih dari 350 kata):
Pada tanggal 24 April 2025, Jakarta menyaksikan dibukanya pameran seni “Sacred Geometry” yang diselenggarakan oleh komunitas seni diaspora India di Jakarta, ArtBeat, di Hadiprana Gallery, Jakarta Selatan. Pameran ini berlangsung hingga 27 April 2025 dan mendapat dukungan penuh dari India Club Jakarta. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekadar sebuah pameran seni; pameran ini adalah sebuah perayaan seni yang menggabungkan spiritualitas, geometri sakral, dan kontribusi sosial yang kuat. Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, membuka acara dengan sambutannya yang memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.
Dengan tema “Sacred Geometry,” pameran ini menghadirkan karya-karya seni yang tidak hanya berbicara tentang bentuk geometris, tetapi juga menggali dimensi spiritual dan filosofis dari geometri tersebut. Geometri sakral telah lama menjadi simbol universal yang menghubungkan manusia dengan alam semesta, dan pameran ini menyajikan interpretasi berbagai seniman diaspora India yang melihat bentuk geometris sebagai bahasa visual yang mengandung makna lebih dalam.
Tiga belas seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini – Aditi Agarwal, Ariya Nair, Jumana Qayyumi, Kavitha Srirangan, Leena Malve, Purvi Bansal, Rashi Sharda, Shanthi Seshadri, Trupti Bane, Ujwala Prabhu, Vaishali Deepak, Vasundara Sur, dan Vijay Laxmi Birla – telah menghasilkan karya-karya kontemporer yang menggambarkan kesatuan antara estetika modern dan nilai-nilai spiritual dalam geometri sakral. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi para seniman untuk menampilkan karyanya, tetapi juga membangun ruang untuk kolaborasi dan ekspresi kreatif yang menghubungkan budaya India dan Indonesia.
Lebih dari sekadar pameran, acara ini juga merupakan bentuk kontribusi sosial yang besar. Sebagian hasil penjualan karya seni akan disumbangkan untuk Yayasan Kampung Kids, yang bekerja untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak di Indonesia. Dengan cara ini, pameran ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang seni tetapi juga sebagai alat untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menyoroti pentingnya seni dalam hubungan bilateral kedua negara. Beliau menyebutkan bahwa Candi Borobudur dan Prambanan adalah contoh konkret dari geometri sakral yang menggambarkan konsep keteraturan kosmis dan spiritualitas universal yang terkandung dalam budaya India dan Indonesia.
Pameran “Sacred Geometry” memperkaya dunia seni Jakarta dan semakin menegaskan bahwa seni memiliki peran penting dalam membangun jembatan budaya antarbangsa. Melalui karya-karya yang penuh makna dan menyentuh, pameran ini menjadi bukti nyata bahwa seni dapat memperkuat ikatan antara dua negara dan meningkatkan kesadaran spiritual serta sosial di tingkat internasional.