OPINI | TD — Seandainya manusia mau merenung dan sadar begitu banyak kenikmatan dalam hidup yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Bahkan Allah SWT dalam firmannya Surat Ar Rahman selalu mengulang-ulang sebanyak 31 kali, yang artinya : Maka nikmat yang mana lagi wahai manusia yang engkau dustakan. Di dalam hadits nabi bersabda yang artinya : Ada dua kenikmatan dimana setiap kita terkadang lupa dalam hidup ini yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang.
Terkadang kesibukan dunia membuat manusia lalai dari tanggungjawabnya sebagai makhluk yaitu beribadah kepada Allah. Tanpa disadari waktu terus berjalan, usia semakin bertambah dan jatah umur berkurang. Kita baru tersadar ketika kulit mulai kendor, tenaga mulai berkurang, mata mulai lamur, rambut berangsur-angsur memutih dan keluar penyakit mulai muncul.
Teringat waktu yang begitu cepat berlalu, Allah SWT mengingatkan sekaligus menegur kita. Dalam surat Al Ashr ayat 1 sampai 3 sebagai perenungan bagi kita semua yang artinya : Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Maka berbicara tentang masa atau waktu tak lepas dengan usia manusia. Bahwa usia merupakan rangkaian waktu dari sejak lahir sampai nanti kembali kepada Allah SWT.
Hakikat umur yang terbaik dalam kehidupan ini adalah usia yang berkah yaitu usia atau umur ketika setiap kali bertambah senantiasa bertambahnya kebaikan dalam melangkah dan melakukan hal-hal positif demi ketaatan kepada Allah SWT.
Maka usia yang berkah indikatornya :
1. Senantiasa selalu dekat dengan Allah SWT.
2. Selalu memperbanyak Istighfar memohon ampunan Allah SWT.
3. Banyak berdoa dalam segala urusan kehidupan dan akhirat.
4. Memperbanyak silaturrahim.
5. Menjaga hubungan baik dengan sesama tetangga.
Dengan nikmat sehat dan waktu kita manfaatkan hidup dengan sebenar-benarnya. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW berpesan yang artinya : Manfaatkan waktu mudamu sebelum datang tuamu, manfaatkan kesehatanmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang waktu kesibukanmu dan terakhir masa kehidupanmu sebelum datang kematianmu.
Semoga tulisan yang singkat ini menjadi perenungan dan muhasabah dalam kehidupan kita sehari hari dalam mensyukuri nikmat sehat dan waktu yang Allah berikan kepada manusia. Wallahu A’lam bishawwab.
Penulis : Dr. Zulkifli, MA
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang