Mengenal Impostor Syndrome dan Cara Mengatasinya

waktu baca 5 menit
Selasa, 18 Feb 2025 09:09 0 55 Patricia Pawestri

KESEHATAN MENTAL | TDImpostor Syndrome adalah fenomena psikologis yang membuat seseorang merasa tidak layak atas pencapaian yang telah ia raih. Meskipun telah mendapatkan pendidikan yang baik, pengalaman kerja yang cukup, atau pencapaian yang membuktikan kemampuan diri, individu yang mengalami impostor syndrome seringkali merasa bahwa kesuksesannya adalah hasil dari keberuntungan. Bahkan, yang paling buruk, berpikir bahwa mereka akan “terbongkar” sebagai penipu. Fenomena ini bisa mempengaruhi siapa saja, tidak terbatas pada kalangan tertentu, dan bisa menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan mental serta produktivitas.

Mengapa Impostor Syndrome Terjadi?

Impostor syndrome tidak mengenal batasan usia, jenis kelamin, atau latar belakang pendidikan. Banyak faktor yang dapat berkontribusi pada munculnya impostor syndrome, antara lain:

  • Lingkungan Keluarga

Individu yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mengharapkan prestasi tinggi sering merasa tertekan untuk mencapai standar yang tidak realistis. Jika mereka gagal memenuhi ekspektasi ini, mereka mungkin merasa tidak berharga atau tidak pantas.

  • Perbandingan Sosial

Di era media sosial, seringkali kita menghabiskan waktu untuk membandingkan diri dengan orang lain. Melihat keberhasilan orang lain dapat membuat kita merasa kurang, meskipun kita tidak mengetahui seluruh konteks dari perjalanan hidup mereka.

  • Perfeksionisme

Orang yang memiliki sifat perfeksionis sering kali mengatur standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri. Ketika mereka tidak mencapai standar tersebut, mereka bisa merasa gagal dan meragukan kemampuan mereka.

  • Pengalaman Negatif Sebelumnya

Kegagalan atau kritik yang dialami di masa lalu dapat menciptakan keraguan diri. Pengalaman buruk tersebut dapat membekas dalam pikiran seseorang, mengakibatkan rasa tidak percaya diri meski sudah berhasil dalam hal lain.

 

Gejala Impostor Syndrome

Gejala impostor syndrome bisa bervariasi antara satu individu dengan yang lain, namun beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:

  • Rasa Tidak Percaya Diri

Meskipun telah meraih kesuksesan, mereka merasa tidak layak dan khawatir akan terbongkar sebagai “penipu”.

  • Menghindari Tantangan

Rasa takut akan gagal atau tidak mampu melakukan tugas tertentu dapat menyebabkan individu menghindari peluang yang seharusnya diambil.

  • Perfeksionisme

Selalu merasa harus melakukan segala sesuatunya dengan sempurna dan merasa kecewa ketika tidak dapat mencapainya.

  • Sikap meremehkan pencapaian.

Sering merendahkan pencapaian sendiri dan menganggapnya sebagai hasil keberuntungan atau bantuan orang lain.

 

Dampak Impostor Syndrome

Impostor syndrome bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Beberapa dampaknya antara lain:

  • Stres dan Kecemasan

Terus-menerus meragukan diri sendiri dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Bila hal ini terus berulang, maka kesehatan mental dapat tumbang dan berujung pada depresi.

  • Rendahnya Kepuasan Kerja

Individu yang mengalami impostor syndrome mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka, meskipun mereka bekerja di bidang yang mereka cintai. Rasa tidak layak ini dapat menghalangi mereka untuk menikmati pencapaian yang sebenarnya.

  • Kesulitan dalam Menerima Umpan Balik

Seseorang yang mengalami impostor syndrome sering kali merasa tidak nyaman dengan umpan balik positif. Mereka mungkin berpikir bahwa pujian tersebut tidak pantas atau tidak sepenuhnya benar.

  • Keterbatasan dalam Karir

Ketidakpercayaan diri yang disebabkan oleh impostor syndrome dapat menghalangi individu untuk maju dalam karier mereka. Mereka mungkin menolak promosi atau kesempatan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar.

 

Cara Mengatasi Impostor Syndrome

Mengatasi impostor syndrome bukanlah hal yang mudah, namun ada beberapa langkah berikut dapat mengurangi perasaan tersebut dan meningkatkan kepercayaan diri. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dicoba:

  1. Menyadari dan Menerima Perasaan

Langkah pertama dalam mengatasi impostor syndrome adalah dengan menyadari bahwa perasaan tersebut ada. Menerima bahwa banyak orang mengalami perasaan ini bisa membantu mengurangi rasa isolasi.

  1. Berbicara dengan Orang Lain

Diskusikan perasaan yang dimiliki dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Terkadang, berbicara tentang perasaan ini dapat membantu meredakan kekhawatiran dan memberikan perspektif baru.

  1. Mencatat Pencapaian

Buatlah daftar pencapaian dan keberhasilan. Melihat pencapaian ini secara fisik dapat membantu individu menyadari bahwa dirinya memang memiliki kemampuan dan layak untuk sukses.

  1. Tentukan Standar Realistis

Alih-alih menetapkan standar yang tidak realistis, cobalah untuk menetapkan tujuan yang lebih terjangkau. Fokuslah pada kemajuan, bukan kesempurnaan.

  1. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Cobalah untuk menikmati proses belajar dan berkembang, bukan hanya hasil akhirnya. Ini dapat membantu seseorang mengurangi tekanan untuk selalu berhasil.

  1. Minta Umpan Balik

Mintalah rekan atau sahabat untuk memberikan umpan balik atas apa yang Anda kerjakan bersama mereka. Misalnya dengan pendapat bahwa presentasi yang Anda sajikan bagus, atau apakah beberapa poin perlu disederhanakan agar persuasi lebih efektif. Penilaian orang lain tentang Anda dapat memberikan perspektif yang lebih objektif tentang kemampuan diri dan membantu mengurangi rasa tidak percaya diri.

  1. Berkolaborasi dengan Orang Lain

Bekerja sama dengan orang lain dapat membantu kita melihat bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kekuatan. Ini juga dapat mengurangi beban dan keinginan untuk harus melakukan segalanya sendiri dalam kesempurnaan yang menjadi standar diri sendiri.

  1. Pertimbangkan Bantuan Profesional

Jika impostor syndrome sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang lebih mendalam dalam mengatasi masalah ini.

Kesimpulannya, Impostor syndrome dapat menjadi tantangan bagi siapa saja yang sedang berjuang dalam kehidupan. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang konstruktif, kita dapat belajar untuk mengatasi perasaan tidak layak ini. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan banyak orang lainnya juga mengalami hal yang sama. Dengan mengakui pencapaian dan menghargai diri sendiri, kita dapat membangun kepercayaan diri yang lebih kuat dan menikmati setiap langkah perjalanan karier dan kehidupan yang ada. (Nazwa/Pat)

""
""
""
LAINNYA