 Jalan Tepi Danau Cipondoh, hidden gem Kota Tangerang yang viral di media sosial. (Foto: Dok. Penulis)
Jalan Tepi Danau Cipondoh, hidden gem Kota Tangerang yang viral di media sosial. (Foto: Dok. Penulis)KOTA TANGERANG | TD — Di tengah bisingnya kendaraan dan padatnya kehidupan perkotaan, ternyata masih ada satu sudut di Kota Tangerang yang menawarkan ketenangan sejati. Sebuah jalan kecil di tepi Danau Cipondoh kini menjadi sorotan warga dan viral di media sosial. Dikenal dengan sebutan “Jalan Tepi Danau”, tempat ini menjadi pelarian kecil bagi mereka yang ingin sejenak menepi dari rutinitas.
Jalan ini sebenarnya bukan tempat wisata resmi. Lebarnya hanya sekitar dua meter, cukup untuk dua sepeda motor berpapasan dengan hati-hati. Namun, siapa pun yang melintas di sore hari akan langsung merasakan atmosfer yang berbeda — semilir angin dari danau, pantulan cahaya matahari di air, serta deretan pepohonan yang meneduhkan di kedua sisi jalan.
“Awalnya cuma jalan pintas, tapi pas sore hari suasananya luar biasa. Adem, tenang, kayak bukan di Tangerang,” ujar Rika (24), mahasiswi asal Ciledug yang kini rutin datang setiap akhir pekan untuk berjalan santai di sana beberapa waktu yang lalu.
Fenomena viral ini bermula dari sebuah video TikTok berdurasi 15 detik yang diunggah pada awal Oktober 2025. Dalam video tersebut, terlihat seseorang berjalan santai di tepi jalan dengan latar Danau Cipondoh yang berkilau diterpa cahaya sore.
Tak butuh waktu lama, video itu ditonton lebih dari 200 ribu kali hanya dalam beberapa hari. Banyak warganet kagum karena tak menyangka pemandangan seindah itu berada di tengah kota. Sejak saat itu, jalan kecil ini mulai ramai dikunjungi, bukan hanya oleh warga sekitar, tapi juga dari daerah lain seperti Ciledug, Karawaci, hingga Jakarta Barat.
Mereka datang untuk berfoto, bersepeda, atau sekadar duduk menikmati angin sore dan suara air yang menenangkan.
“Dulu jalan ini sepi banget, orang lewat aja jarang. Tapi sekarang ramai terus, apalagi sore-sore,” kata Dedi (52), warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi.
Sebelum viral, jalan kecil di tepi Danau Cipondoh ini hanyalah jalur alternatif menuju area belakang danau. Aspalnya sempat rusak, beberapa bagian sering tergenang saat hujan, dan tak ada penerangan di malam hari.
Namun, setelah pemerintah daerah melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau, kawasan ini mulai berbenah. Jalan kini tampak lebih rapi, dilengkapi trotoar kecil dan lampu taman sederhana yang menambah indah suasana malam.
“Kalau dulu gelap dan becek, sekarang sudah bersih dan enak dilewati. Jadi pas viral, banyak yang datang ya kami senang juga,” ujar Sumarni (45), pedagang jajanan yang membuka lapak kecil di dekat lokasi.
Tak hanya menarik secara visual, suasana tenang di jalan kecil ini membuat banyak orang datang untuk menenangkan diri. Komunitas sepeda, fotografi, hingga konten kreator media sosial pun mulai menjadikannya spot favorit baru di Tangerang.
Menjelang sore, jalan ini berubah menjadi magnet bagi pemburu senja. Pemandangan matahari terbenam yang memantul di permukaan air menciptakan nuansa hangat dan romantis.
“Saya sering lihat di Instagram, kayak di Jepang gitu suasananya. Padahal ini di Cipondoh,” ujar Adi (27), fotografer amatir yang kerap membuat konten di sana.
Namun di tengah popularitasnya, warga berharap pengunjung tetap menjaga kebersihan dan ketertiban. Sebab, hingga kini belum ada pengelolaan resmi di lokasi tersebut, sehingga kebersihan masih bergantung pada kesadaran masyarakat.
Bagi para pegiat lingkungan, keberadaan Jalan Tepi Danau Cipondoh ini merupakan contoh nyata potensi wisata lokal berbasis alam yang bisa dikembangkan lebih jauh.
“Kalau dikelola dengan baik, bisa jadi tempat rekreasi murah dan sehat untuk masyarakat. Sekaligus edukasi bahwa ruang kecil pun bisa punya nilai besar,” ujar Lusi Wahyuni, pegiat lingkungan dari komunitas Hijau Kota Kita.
Pemerintah daerah pun mulai memperhatikan kawasan ini. Petugas kebersihan dan keamanan kini rutin berpatroli di sekitar danau, meskipun belum ada rencana resmi mengenai pengembangannya.
Keindahan Jalan Tepi Danau Cipondoh menjadi pengingat bahwa ketenteraman tidak selalu harus dicari jauh-jauh. Kadang, cukup berjalan kaki di tepi danau yang teduh untuk kembali menemukan kedamaian batin.
Suara gemericik air, semilir angin sore, dan rimbunnya pepohonan menciptakan suasana damai yang sulit ditemukan di tengah kota besar.
“Rasanya kayak kembali ke masa kecil, waktu suasana Tangerang masih tenang dan adem,” ujar Rika tersenyum, sebelum melangkah pelan menyusuri jalan yang kini menjadi tempat banyak kisah kecil nan hangat.
Penulis: Ghefira Nur Fatimah
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang. (*)
