KRIPTO | TD – Pasar kripto kembali mencatatkan sejarah baru dengan peristiwa likuidasi terbesar sepanjang masa. Dalam waktu kurang dari 24 jam saja lebih dari 1,6 juta akun trading futures tersapu habis dengan total dana likuidasi mencapai Rp 320 triliun. Peristiwa ini dikenal sebagai Market Crash Kripto 2025, atau secara teknikal disebut Flash Bear Market — yaitu fenomena ketika harga Bitcoin anjlok signifikan secara mendadak di tengah puncak euforia pasar.
Flash Bear Market merupakan bentuk bear market instan yang muncul tanpa peringatan panjang. Harga Bitcoin ambruk menembus MA 250 harian (103.500), sebuah batas psikologis penting yang selama ini menjadi pegangan investor jangka menengah. Begitu garis ini ditembus maka efek domino langsung terjadi: jutaan posisi futures long terlikuidasi, sementara altcoin pada rontok berjamaah hingga puluhan persen hanya dalam hitungan jam.
Market Crash kali ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh aksi jual manual. Market maker melalui sistem algoritmik mereka justru memicu fenomena yang disebut Vacuum Liquidity Event (VLE) — yaitu saat seluruh order beli di pasar tiba-tiba “dihilangkan” atau ditarik untuk menciptakan kekosongan likuiditas. Akibatnya harga turun bebas tanpa perlawanan sehingga menciptakan efek longsoran masif yang menyapu seluruh posisi berleverage tinggi.
Menurut analisis teknikal lintas platform, sebagian besar likuidasi berasal dari posisi long yang terlalu menumpuk di area puncak harga. Dalam bahasa sederhana: pasar terlalu optimistis. Ketika keseimbangan terganggu maka sistem bot otomatis akan mengambil alih dan hasilnya adalah “reset total” yang disebut Flash Bear Market.
Dalam kerangka spiral reflektif, Flash Bear Market bukan akhir dari tren naik, melainkan reset siklus pasar. Rontoknya harga altcoin hingga 50% atau lebih justru membuka zona diskon optimal bagi investor jangka panjang. Indeks Fear & Greed global anjlok ke 27 poin, menandakan dominasi ketakutan ekstrem, yaitu kondisi klasik yang biasanya menandai awal fase akumulasi baru.
Secara teknikal, arah mayor Bitcoin saat ini masih dalam fase koreksi sehat pasca flush ekstrem di 102.000.
Indikator MACD harian mulai mendatar, menunjukkan momentum jual yang melemah. Stoch RSI bergerak naik dari zona 20 menuju 35, sinyal awal pergeseran arah menuju netral. Konsolidasi yang terbentuk di sekitar 110.000–111.000 menandakan pasar tengah menyiapkan landasan baru sebelum breakout berikutnya.
📅 Estimasi Waktu:
“Keberanian tanpa pengetahuan adalah kenekatan, tetapi kesabaran dengan pemahaman adalah kekuatan.”
Pasar yang panik bukanlah sinyal untuk kabur melainkan isyarat untuk berpikir jernih serta melakukan akumulasi. Fase seperti ini selalu menjadi momen emas bagi investor yang mampu membaca struktur spiral pasar dengan tenang.
Langkah bijak yang direkomendasikan:
Flash Bear Market 2025 bukanlah akhir dari bull run, melainkan titik balik yang akan melahirkan siklus baru. Setelah badai likuidasi Rp 320 triliun ini mereda maka pasar akan menemukan keseimbangannya dan Bitcoin akan kembali menembus 120.000 sebelum tahun ini berakhir. Bagi investor sabar dan teredukasi maka itulah momen lahirnya peluang sejati, karena setiap crash besar hanyalah cara pasar mengembalikan keseimbangan agar spiral selanjutnya bisa tumbuh lebih tinggi.
Penulis: Sugeng Prasetyo
Editor: Nazwa
Disclaimer: Aset kripto termasuk dalam jenis investasi dengan risiko yang tergolong tinggi. Informasi yang disajikan dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam mengambil keputusan keuangan. Penulis serta redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang didasarkan pada artikel ini. Sebelum memulai investasi, disarankan untuk melakukan riset secara menyeluruh dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang memiliki lisensi. (*)