Larangan Meminta-minta, Umat Islam Harus Ketahui Ini

waktu baca 2 minutes
Kamis, 2 Mei 2024 12:25 0 Patricia Pawestri

RELIGI | TD – Bekerja keras adalah teladan Nabi Muhammad SAW yang wajib dicontoh oleh setiap orang yang memeluk Islam. Bekerja keras merupakan kunci kesuksesan dunia dan akhirat, karena sama derajatnya dengan jihad di jalan Allah SWT, juga dengan sedekah dan infak yang mendapat jaminan surga.

Dalam bekerja keras atau berikhtiar, seorang pemeluk Islam haruslah menyertainya dengan doa dan ketakwaan, supaya kesuksesan yang akan diraihnya dalam bekerja tersebut benar-benar menjadi berkah.

Allah SWT pernah berfirman mengenai ketetapannya untuk manusia akan tiga hal, yaitu kematian, rezeki, dan jodoh. Namun, meskipun tentang rezeki telah ditetapkan, Allah mengharuskan kita untuk tetap bekerja agar rezeki yang telah ditetapkan tersebut sampai pada kita.

Sebaliknya, Allah dan Rasulullah SAW sangat melarang umat-Nya meminta-minta atau mengandalkan belas kasihan orang lain sebagai upaya untuk menjemput rezeki.

Dalam Hadis Riwayat Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa’i terdapat sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa rezeki yang diperoleh dari meminta-minta adalah tidak halal. Dan, hanyalah tiga kriteria yang dimungkinkan untuk meminta-minta bila terpaksa, yaitu:

1. Orang yang menanggung hutang orang lain boleh meminta-minta, tetapi hanya sampai hutang tersebut lunas.

2. Orang yang sedang terkena musibah yang menyebabkan hartanya habis, tetapi ia diharuskan berhenti bila telah menemukan sandaran hidup.

3. Orang yang hidupnya sengsara hingga tiga orang dari kaumnya bersaksi bahwa ia memang hidup dalam kesengsaraan. Orang ini pun harus menyudahi meminta-minta bila ia menemukan sandaran hidup.

Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah, ialah haram, dan orang yang memakannya berarti memakan yang haram.”

Demikianlah larangan meminta-minta menurut Rasulullah SAW yang harus diketahui umat Islam. (Pat)

 

LAINNYA